Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Taman Maju Bersama Akan Dibangun di Jaksel, Ini Lokasinya...

Kompas.com - 10/01/2019, 18:08 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suku Dinas Kehutanan Jakarta Selatan akan membangun sembilan taman maju bersama pada 2019.

Kepala Suku Dinas Kehutanan Jakarta Selatan M Yuswardi mengatakan, sembilan taman itu akan dibangun di lingkungan permukiman warga.

"Kami akan bangun di sembilan lokasi. Taman-taman itu adanya di lingkungan," ujar Yuswardi saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/1/2019).

Baca juga: Bangun 7 Taman Maju Bersama, Pemprov DKI Ingin Perkuat Interaksi Warga

Yuswardi menyampaikan, pembangunan sembilan taman maju bersama itu masih dalam tahap perencanaan.

Suku Dinas Kehutanan Jakarta Selatan melibatkan warga setempat untuk merencanakan taman maju bersama.

"Kami undang penduduk sekitar situ, kami mau bangun taman, kami tanya mau ada apaan di lokasi itu. Jadi, dari sembilan lokasi itu pasti beda-beda temanya," kata dia.

Baca juga: 3 Taman Maju Bersama Pengganti RPTRA Gagal Dibangun pada 2018

Meskipun dibangun di lingkungan permukiman, Yuswardi memastikan konsep taman maju bersama akan berbeda dengan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA).

"Kalau RPTRA, kan, ada tempat menyusui, ada perpustakaan, ruang ini itu. Kalau di taman maju bersama, lebih dominannya taman," ucap Yuswardi.

Berikut sembilan lokasi yang akan dibangun taman maju bersama:

  1. Jalan Wika, Kelurahan Srengseng Sawah
  2. Jalan Jagakarsa II, Kelurahan Jagakarsa 
  3. Jalan M Kahfi II, Kelurahan Srengseng Sawah
  4. Jalan Menteng, Kelurahan Lenteng Agung
  5. Jalan Tanjung Barat, Pasar Minggu
  6. Jalan Waru, Kelurahan Kebagusan
  7. Jalan Gintung, Kelurahan Tanjung Barat 
  8. Jalan Camat Gabun, Kelurahan Lenteng Agung
  9. Jalan Poncol Pusdiklat PLN, Kelurahan Ragunan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com