Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hal-hal yang Perlu Diketahui Sebelum Uji Coba Kereta MRT Jakarta

Kompas.com - 21/01/2019, 08:14 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat dapat mencoba naik kereta Moda Raya Terpadu (MRT) fase 1 lintas Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia (HI) sebelum resmi dibuka untuk umum.

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin mengatakan, kesempatan itu diberikan pada masyarakat saat tahapan fase full trial run (uji coba operasi penuh) yang dimulai pada 26 Februari 2019 hingga pengoperasian MRT secara komersial pada Maret 2019.

Baca juga: Ada Pembongkaran Konstruksi Stasiun MRT, Arus Lalin Jalan Sudirman Menuju Bundaran HI Ramai Lancar

"Uji coba mulai 26 Februari dan dibuka untuk masyarakat secara terbatas. Saat uji coba, kereta sudah beroperasi normal, tapi belum mengangkut penumpang secara komersial. Kami akan buka sistem, ada pendaftaran yang harus dilakukan melalui website," kata Kamaludin, Jumat (18/1/2019).

Terbatas

Kamaludin menjelaskan, pihaknya menerapkan sistem kuota saat uji coba. Artinya, ada pembatasan jumlah orang yang dapat mengikuti tahapan uji coba kereta MRT setiap harinya.

Jumlah kuota yang ditetapkan akan mengalami peningkatan setiap hari hingga masa pengoperasian secara komersial.

"Sistemnya seperti siapa cepat dia dapat begitu. Masyarakat yang berminat harus memasukkan data diri melalui website. Awal-awal uji coba, kuotanya sedikit, tapi akan terus meningkat hingga mendekati pengoperasian komersial," ujar Kamaludin.

Bagi masyarakat yang berminat mengikutinya, mereka harus mendaftarkan diri terlebih dahulu melalui website.

Nantinya, lanjut Kamaludin, mereka akan mengisi data identitas diri seperti nama, alamat tempat tinggal, dan nomor kartu identitas.

Baca juga: Ada Batasan Usia bagi Warga yang Ingin Uji Coba Naik MRT Jakarta

Masyarakat yang belum mendapat giliran mengikuti uji coba pada hari tertentu, maka mereka masih bisa mendaftar untuk ikut tahapan uji coba pada hari berikutnya.

Ketentuan

Kamaladin mengungkapkan, ada batasan usia bagi masyarakat yang ingin mengikuti uji coba kereta MRT pada 26 Februari-7 Maret 2019.

Hal itu disebabkan para peserta akan mengikuti simulasi situasi emergency (emergency drill/test).

Batasan usia yang ditetapkan akan diinformasikan lebih lanjut kepada masyarakat setelah website pendaftaran resmi dibuka.

"Sepuluh hari pertama mulai tanggal 26 Februari itu, peserta yang naik kereta MRT akan ikut dalam simulasi situasi emergency. Oleh karena itu, akan ada batasan usia," kata Kamaludin.

Kamaludin menjelaskan, masyarakat yang mengikuti simulasi itu akan terlibat dalam suatu skenario keadaan darurat.

Skenario itu dibuat PT MRT Jakarta dengan pengawasan dari instansi berwenang.

Baca juga: PT MRT Jakarta Buka Kesempatan bagi Warga Naik MRT Mulai 26 Februari

"Jadi, kami membuat skenario latihan emergency, kemudian kami minta partisipasi masyarakat. Tapi setelah sepuluh hari itu, pendaftaran kembali dibuka untuk umum tanpa ada batasan usia lagi," ujar Kamaludin.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk memantau akun media sosial dan website resmi PT MRT Jakarta guna mengetahui informasi terbaru terkait uji coba kereta MRT.

Saat ini, pihaknya masih menyempurnakan pengoperasian website pendaftaran uji coba itu sehingga masyarakat tak mengalami kendala saat mendaftar.

"Website-nya belum dapat diakses, masih disempurnakan. Untuk informasi kapan website itu dibuka, masyarakat dapat memantau melalui sosial media kami," kata Kamaludin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com