"Memang enggak bisa kalau langsung diterapkan hari ini, semua harus beresin meja gitu. Harus pelan-pelan. Masyarakat kan enggak bisa dipaksa. Saya lihat diri saya sendiri saja, saya saja baru sekali membereskan meja. Walaupun sudah sering lihat orang luar Indonesia melakukannya, tapi kan untuk diterapkan ke diri sendiri itu butuh proses," ungkap Rahmat.
Sementara, pengunjung lain bernama Nia Ayu menganggap kampanye beres-beres meja mempersulit para pembeli.
Menurutnya, tidak semua pembeli mempunyai waktu lebih untuk membereskan meja makan.
"Kadang kami cuma makan siang dengan waktu singkat ya. Habis makan, langsung buru-buru balik kantor lagi gitu. Ya terpaksa harus ditinggal. Apalagi kalau tempat pembuangannya masih harus naik ke lantai dua kayak di sini (KFC Percetakan Negara) kan malah makin lama," kata Nia.
Baca juga: Pro Kontra Netizen untuk Kampanye #BudayaBeberes KFC
"Boleh saja sih kalau memang ada yang melakukannya. Tapi bukan berarti kampanye itu harus dilakukan semua orang kan, yang terpenting bagaimana bungkus makanannya enggak berantakan saja. Nanti biar karyawannya saja yang bawa ke tempat pembuangan," lanjut dia.
Seperti diketahui, KFC Indonesia mengadakan kampanye gerakan beres-beres meja sendiri setelah makan.
Informasi itu disampaikan melalui akun media sosial resmi KFC Indonesia, salah satunya akun Twitter @KFCINDONESIA pada Minggu (13/1/2019).
"Biasakan untuk membersihkan meja kamu sehabis makan, yuk! Budaya beres-beres sehabis makan, perlu dimulai dari sekarang. Biar generasi ke depan semakin peka sama kebersihan! Ayo, lestarikan buaya bersih-bersih! #budayabeberes #kfcindonesia," demikian bunyi informasi itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.