Kini sampah sudah tak terlihat di kali tersebut usai diangkut selama sebulan oleh dua alat berat dan sejumlah truk sampah.
Sebanyak lebih dari 2.000 ton sampah terangkut. Namun, air kali tetap saja berwarna hitam pekat dan bau.
Kali ini bisa dikatakan sebagai hulu dari Kali Pisang Batu. Kali ini berada di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Pada kali ini juga ditemukan tumpukan sampah yang didominasi sampah rumah tangga hingga sepanjang sekitar 300 meter.
Sampah ini yang mengalir terbawa arus hingga ke Kali Pisang Batu ketika hujan deras turun.
Lurah Pejuang Isnaini mengatakan, sampah yang begitu banyak di kali tersebut berasal dari aliran kali lainnya.
Baca juga: Kabupaten Bekasi Kekurang Truk Sampah, Sampah-sampah Tak Terangkut
Sebab, tumpukan sampah tersebut tidak sebanding dengan jumlah warganya yang tinggal di bantaran kali.
"Warga sini saya jamin enggak ada yang buang sampah ke kali karena kami sudah jangkau semua perumahan setiap beberapa hari sampah-sampah kami angkut," ujar Isnaini, Kamis (10/1/2019).
Kini tumpukan sampah di kali tersebut sudah diangkut oleh petugas dari Pemkot Bekasi dengan satu alat berat dan sejumlah truk sampah dalam waktu satu minggu.
Kali selebar sekitar 3 meter ini nampak dipenuhi sampah rumah tangga sepanjang sekitar 50 meter.
Ahmad, warga sekitar kali, mengatakan, tumpukan sampah itu berasal dari aliran kali di wilayah Kota Bekasi.
Akibatnya, tumpukan sampah tersebut menghambat aliran kali hingga kerap menimbulkan banjir saat hujan deras.
"Itu sampah dari Narogong, Rawalumbu, wilayah Kota Bekasi, Mas. Itu numpuk, jadi kalau hujan deras turun nih itu airnya luber ke jalan kami kena dampaknya. Banjir bisa sebetis itu," kata Ahmad saat ditemui di lokasi, Rabu (23/1/2019).
Akibat sampah tersebut, warga sekitar membuat semacam bendungan di tengah kali yang terbuat dari kayu untuk menghambat sampah agar tidak mengalir ke aliran Sungai Kalimalang.
Dengan terhambatnya sampah mengalir, petugas kebersihan juga mudah untuk mengangkut sampah tersebut.