Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Darurat Sampah

Kompas.com - 24/01/2019, 08:51 WIB
Dean Pahrevi,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

Kini sampah sudah tak terlihat di kali tersebut usai diangkut selama sebulan oleh dua alat berat dan sejumlah truk sampah.

Sebanyak lebih dari 2.000 ton sampah terangkut. Namun, air kali tetap saja berwarna hitam pekat dan bau.

Kali Blancong

Kali ini bisa dikatakan sebagai hulu dari Kali Pisang Batu. Kali ini berada di Kelurahan Pejuang, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.

Pada kali ini juga ditemukan tumpukan sampah yang didominasi sampah rumah tangga hingga sepanjang sekitar 300 meter.

Sampah ini yang mengalir terbawa arus hingga ke Kali Pisang Batu ketika hujan deras turun.

Lurah Pejuang Isnaini mengatakan, sampah yang begitu banyak di kali tersebut berasal dari aliran kali lainnya.

Baca juga: Kabupaten Bekasi Kekurang Truk Sampah, Sampah-sampah Tak Terangkut

Sebab, tumpukan sampah tersebut tidak sebanding dengan jumlah warganya yang tinggal di bantaran kali.

"Warga sini saya jamin enggak ada yang buang sampah ke kali karena kami sudah jangkau semua perumahan setiap beberapa hari sampah-sampah kami angkut," ujar Isnaini, Kamis (10/1/2019).

Kini tumpukan sampah di kali tersebut sudah diangkut oleh petugas dari Pemkot Bekasi dengan satu alat berat dan sejumlah truk sampah dalam waktu satu minggu.

Kali Jatimulya

Kali selebar sekitar 3 meter ini nampak dipenuhi sampah rumah tangga sepanjang sekitar 50 meter.

Ahmad, warga sekitar kali, mengatakan, tumpukan sampah itu berasal dari aliran kali di wilayah Kota Bekasi.

Akibatnya, tumpukan sampah tersebut menghambat aliran kali hingga kerap menimbulkan banjir saat hujan deras.

"Itu sampah dari Narogong, Rawalumbu, wilayah Kota Bekasi, Mas. Itu numpuk, jadi kalau hujan deras turun nih itu airnya luber ke jalan kami kena dampaknya. Banjir bisa sebetis itu," kata Ahmad saat ditemui di lokasi, Rabu (23/1/2019).

Akibat sampah tersebut, warga sekitar membuat semacam bendungan di tengah kali yang terbuat dari kayu untuk menghambat sampah agar tidak mengalir ke aliran Sungai Kalimalang.

Dengan terhambatnya sampah mengalir, petugas kebersihan juga mudah untuk mengangkut sampah tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Mahasiswa di Tangsel Diduga Dikeroyok saat Beribadah, Korban Disebut Luka dan Trauma

Megapolitan
Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Kasus Kekerasan di STIP Terulang, Pengamat: Ada Sistem Pengawasan yang Lemah

Megapolitan
Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Kasus Penganiayaan Putu Satria oleh Senior, STIP Masih Bungkam

Megapolitan
Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Beredar Video Sekelompok Mahasiswa di Tangsel yang Sedang Beribadah Diduga Dianiaya Warga

Megapolitan
Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Tegar Tertunduk Dalam Saat Dibawa Kembali ke TKP Pembunuhan Juniornya di STIP...

Megapolitan
Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com