Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edukasi Bahaya DBD, Kelurahan Cipete Utara Gelar Lomba Berantas Sarang Nyamuk

Kompas.com - 24/01/2019, 21:35 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan menggelar Lomba PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) untuk mencegah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang tengah mengancam Ibu Kota.

Lurah Cipete Utara Muhammad Yohan mengungkapkan lomba PSN ini diprakasai oleh Peguyuban Tokoh Masyarakat (Petomas). Tujuannya, memberikan edukasi kepada warga akan bahayanya DBD dan upaya pencegahannya.

"Lomba PSN ini murni diinisiasi oleh Patomas. Patomas sendiri dibentuk serta mendedikasikan dirinya untuk men-support segala kegiatan di Kelurahan Cipete Utara, nah salah satu Program kerjanya di tahun 2019 adalah Lomba PSN," ujar Yohan ketika dimintai keterangan, Kamis (24/1/2019).

Baca juga: Jagakarsa Paling Rawan DBD di Jakarta Selatan

Yohan mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas kepedulian Patomas dengan menggelar Lomba PSN. Menurutnya, lomba ini dapat memacu warga untuk menjadi Juru Pemantau Jentik (Jumantik) mandiri.

"Karena tujuan Jumantik itu adalah mengedukasi warga tentang bahaya DBD dan upaya pencegahannya. Selain itu, yang efektif ya menjadi Jumantik Mandiri di setiap rumah yang dapat memastikan kediamannya jauh dari DBD," kata dia.

Sementara, Ketua Paguyuban Tokoh Masyarakat (Patomas) Yusuf menambahkan, Lomba PSN nantinya akan diikuti oleh 114 kader Jumantik yang tersebar di sebelas RW di kelurahan Cipete Utara.

"Setiap tiga bulan sekali kita lakukan evaluasi dan pemenang lomba akan diumumkan di akhir tahun, nanti yang menjadi juri yaitu pihak Kelurahan dan juga Puksesmas," kata Yusuf.

Pemprov DKI Jakarta memprediksi tiga wilayah yang masuk dalam kategori waspada untuk bulan Januari. Ketiga wilayah itu yakni Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur. Di Jakarta Selatan, setidaknya sudah ada 118 kasus DBD sepanjang Januari 2019.

Sementara pada Februari dan Maret, seluruh wilayah Jakarta masuk ke dalam kategori waspada.

Fase waspada DBD tersebut dipengaruhi peningkatan curah hujan dan perubahan iklim.

Masyarakat juga diimbau untuk melakukan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) dan melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M (menguras, menutup, mendaur ulang) Plus seminggu sekali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com