Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Demam Mendadak Salah Satu Gejala DBD

Kompas.com - 28/01/2019, 21:03 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengimbau warga dengan demam mendadak segera berobat.

Ia meminta warga mewaspadai demam sebagai gejala demam berdarah dengue (DBD).

"Imbauan waspada kalau demam mendadak segera mencari pertongan pertama," kata Widyastuti di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (28/1/2019).

Baca juga: Sepekan Terakhir, Kasus DBD Naik hingga Enam Kali Lipat di DKI Jakarta

Bentuk pertolongan pertama yang bisa dilakukan, antara lain minum air putih sebanyak mungkin. Selain itu, masyarakat juga bisa minum obat penurun panas sesuai anjuran yang dibolehkan.

"Kalau tidak sembuh segera berobat," kata dia.

Widyastuti mengatakan, pihaknya telah berpesan kepada paramedis di puskesmas dan rumah sakit agar tak menyepelekan pasien yang datang dengan demam tinggi.

Baca juga: Ini 5 Kecamatan di Jakarta dengan Tingkat Kejadian DBD Tertinggi

Ia meminta pasien demam diberi penanganan untuk demam berdarah.

"Karena DBD infeksi akut, harus (dianggap DBD) sampai terbukti tidak," ujar dia.

Selain demam tinggi, gejala DBD juga meliputi nyeri otot dan sendi, terdapat bintik merah/ruam di kulit, mual, serta nyeri dan ulu hati.

Baca juga: Ini 3 Kecamatan Rawan DBD di Jakarta Timur

Pada kasus yang parah, dapat terjadi pendarahan dan syok yang membahayakan nyawa.

Widyastuti mengingatkan belum ada obat dari virus DBD, sehingga masyarakat harus benar-benar melakukan pecegahan.

"Untuk terjadi satu virulensi, juga tergantung host-nya, bagaimana daya tahan tubuh manusia yang digigit," ujar Wdisyastuti.

Ia juga menyampaikan, dahulu DBD paling banyak menjangkit anak usia sekolah 7-12 tahun, kini DBD paling banyak menjangkiti anak usia 14-15 tahun.

Baca juga: Ini 3 Kecamatan Rawan DBD di Jakarta Timur

"Nyamuknya itu menggigit di jam 10.00-an, kemudian istirahat, sore gigit lagi," kata Widyastuti.

Pada Januari 2019, kasus DBD paling menonjol terjadi di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat.

Hingga 27 Januari 2019 malam, sudah ada 613 kasus. Sedangkan pada Februari dan Maret 2019, seluruh wilayah DKI Jakarta masuk dalam kategori waspada Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com