Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 153 Kasus DBD di Jakarta Barat, Kalideres Paling Tinggi

Kompas.com - 29/01/2019, 19:23 WIB
Rima Wahyuningrum,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sudin Kesehatan Jakarta Barat, Nita, menyebutkan pihaknya mencatat terdapat 153 kasus deman berdarah dengue (DBD). Catatan tersebut dilihat dari data per tanggal 1-27 Januari 2019.

"Saat ini kita memantau beberapa tempat-tempat yang angka DBD-nya tinggi seperti Kalideres, (dan) Cengkareng, itu yang perlu konsen karena cenderung lebih tinggi," kata Nita kepada wartawan, Selasa (29/1/2019).

Sudin Kesehatan Jakarta Barat mencatat, kasus DBD tertinggi selama Januari 2019 berada di Kalideres dan terendah di Tamansari.

Tercatat ada 67 kasus DBD di Kalideres, 42 kasus di Cengkareng, 18 kasus di Kembangan, 9 kasus Palmerah, 9 kasus Grogol Petamburan, 5 kasus di Tambora, dan 1 kasus di Tamansari.

"Di Jakarta Barat, Kalideres ada (korban DBD) tapi sudah kita tanggulangi, dan pasiennya juga sudah sembuh, bahwa wilayahnya juga sudah kita sambangi," katanya.

Baca juga: Penyebaran DBD di Kebayoran Baru Banyak Terjadi di Permukiman Padat

Angka ini meningkat dan terjadi perubahan dibanding data catatan Januari 2018 dengan kasus 62 penderita DBD.

Pada tahun sebelumnya, urutan kasus DBD posisi teratas dipegang oleh Cengkareng (18 kasus), selanjutnya Kalideres (3 kasus), Grogol Petamburan (14 kasus), Palmerah (6 kasus), Tamansari (1 kasus), Tambora (0 kasus), Kebon Jeruk (11 kasus), dan Kembangan (9 kasus).

Ia mengatakan faktor yang menjadi penyebab terjadinya DBD adalah tempat timbulnya nyamuk. Menurutnya, nyamuk cenderung memilih air bersih yang berada di botol air mineral dan genangan penampungan air.

"Untuk itu kita selalu imbau bahwa DBD ini adalah penyakit yang bersumber dari lingkungan, untuk itu kita harus menanggulangi bersama-sama," terangnya.

Nita menjabarkan, hingga saat ini Pemkot Jakarta Barat telah melakukan berbagai program. Adapun diantaranya yaitu pembentukan jumantik setiap rumah, gerebek pemberantasan sarang nyamuk (PSN) mulai dari tingkat lurah hinga puskesmas setiap Jumat.

Ada pula vaksidasi atau penaburan serbuk abate di sejumlah tempat penampungan air yang sulit dikuras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com