Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebaran DBD di Kebayoran Baru Banyak Terjadi di Permukiman Padat

Kompas.com - 29/01/2019, 17:16 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebayoran Baru menjadi kecamatan dengan tingkat kasus demam berdarah dengue (DBD) tertinggi ketiga se-Jakarta.

Camat Kebayoran Baru Aroman Nimbang mengatakan, DBD rawan terjadi di permukiman padat penduduk.

"Kasus terbanyak di Kelurahan Gandaria Utara dan Cipete Utara. Masing-masing enam kasus. Di mana kedua kelurahan tersebut terdapat pemukiman-permukiman yang padat," kata Aroman ketika dikonfirmasi, Selasa (29/1/2019).

Baca juga: 366 Warga Manado Terkena DBD, 8 Orang Meninggal

Aroman mengatakan, pihaknya sudah menginstruksikan lurah dan jajaran puskesmas agar juru pemantau jentik (jumantik) bekerja setiap hari.

Biasanya, jumantik hanya bekerja sepekan sekali di hari Jumat. Masyarakat juga diimbau memantau jentik nyamuk sendiri.

"Para lurah mengimbau warga masyarakat melalui RT/RW baik secara tertulis maupun pada setiap kesempatan pertemuan agar waspada dan melakukan kebersihan di rumah dan lingkungan masing-masing, jumantik mandiri, minimal satu kali dalam satu minggu," ujarnya. 

Baca juga: Studi Awal: Anak-anak yang Pernah Terinfeksi DBD Terlindung dari Zika

Sekolah-sekolah dan gedung di kawasan Kebayoran Baru telah disurati agar melakukan pemberantasan sarang nyamuk di lingkungan masing-masing.

"Juga memberikan abate kepada warga masyarakat, puskesmas melakukan PE (Pemeriksaan Endemik) apabila terjadi kasus untuk memastikan apakah di lingkungn korban positif terdapat nyamuk DBD," ujar Aroman.

Januari 2019, kasus DBD paling menonjol terjadi di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat. Sementara itu, pada Februari dan Maret 2019, seluruh wilayah DKI Jakarta masuk dalam kategori waspada Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD. 

Baca juga: Punya Gejala Mirip, Ini Perbedaan DBD dan 5 Penyakit Lain

Ada lima kecamatan dengan tingkat kejadian (incidence rate/IR) tertinggi.

IR adalah perhitungan kejadian per 100.000 penduduk yang digunakan untuk mengukur proporsi kejadian DBD.

Semakin tinggi angka IR, maka semakin tinggi kejadiannya.

Baca juga: Kasus DBD Tertinggi di Tangsel Berada di Kecamatan Setu dan Serpong

Jagakarsa tercatat sebagai wilayah dengan kejadian tertinggi dengan 19,27 IR, disusul Kalideres (16,94 IR), Kebayoran Baru (16,54 IR), Pasar Rebo (13,93 IR), dan Cipayung (13,57 IR).

Sampai dengan tanggal 27 Januari malam ada 613 kasus, terdistribusi di lima wilayah kota. Paling banyak di tiga kota yaitu Jaksel 231 kasus, Jaktim 169 kasus, dan Jakbar 153 kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com