Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momon, Biawak Sepanjang 190 Sentimeter Menarik Perhatian Pengunjung CFD

Kompas.com - 10/02/2019, 09:58 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pengunjung car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) mengerumuni seekor biawak dengan panjang sekitar 190 sentimeter di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya samping Halte Transjakarta Tosari, Jakarta Pusat, Minggu (10/2/2019).

Beberapa pengunjung mencoba menyentuh dan menggendong biawak itu, walaupun mereka sempat merasa ketakutan saat pertama kali melihat biawak.

"Biawak ini gigit enggak Pak. Saya geli mau pegang, tapi pengen gendong juga," ujar salah satu pengunjung kepada pemilik Biawak.

Baca juga: Paket Seberat 31 Kg Disita di Bandara, Ternyata Isinya Kulit Ular dan Biawak

Biawak yang diberi nama Momon itu merupakan hewan piaraan seorang warga asal Rawamangun bernama Dais. Dais tergabung dalam Komunitas Raja Reptil Anak Jakarta.

Dais menceritakan, ia pertama kali menangkap biawak itu di Kali Pesanggrahan pada tahun 2013. Saat itu, Momon masih berukuran 90 sentimeter.

"Namanya Momon karena dia jantan, kalau betina ya dikasi nama Mumun. Dulu nangkapnya di Kali Pesanggrahan, di sana memang banyak banget biawak," kata Dais, kepada Kompas.com, Minggu.

Dais mengatakan, ia menangkap Momon dengan tujuan untuk melindunginya dari perburuan liar biawak.

Ia tak ingin Momon menjadi santapan oknum-oknum yang sering menangkap biawak hanya untuk dijadikan makanan.

"Emang sering nangkap biawak, nanti kita rawat sampai besar lalu kita lepas ke habitatnya lagi. Saya miris saja melihat orang-orang yang menangkap biawak untuk dijadikan santapan mereka saja, makanya saya bersama anggota komunitas bertekad untuk merawat biawak-biawak kecil itu," ujar Dais.

"Lebih baik kita merawatnya, lalu kita lepas kembali daripada ditangkap dan hanya dijadikan makanan," sambungnya.

Dais meletakkan Momon di sebuah kolam di rumahnya. Ia memberi makan Momon dengan 1,5 kilogram ayam setiap empat hari.

Baca juga: Berburu Biawak di Sungai, Seorang Petani Tewas Tenggelam

"Dia makannya 1,5 kilogram ayam setiap empat hari sekali karena lagi diet. Dulu malah bisa makan lebih dari 2 kilogram ayam, makanya dia bisa tumbuh panjang dan besar seperti ini," ungkap Dais.

Dais menuturkan, Momon sedang menjalankan program diet karena Momon akan dinikahkan dengan biawak Betina. 

"Saya akan melepasnya kalau dia sudah bisa menghasilkan (anak). Saya sudah mencoba menikahkan dia dengan biawak betina tapi gagal terus menghasilkan (anak) karena ukuran dia lebih besar dari betina. Idealnya itu ukuran biawak jantan harus lebih kecil dari biawak betina. Jadi, dia harus diet," kata Dais.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com