Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Penyakit Leptospirosis di Wilayah Rawan Banjir

Kompas.com - 21/02/2019, 17:55 WIB
Nursita Sari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, wilayah-wilayah yang rawan genangan dan banjir di Jakarta harus diwaspadai sebagai lokasi penyebaran penyakit leptospirosis atau kencing tikus.

Sebab, penyakit yang disebabkan bakteri Leptospira ini ditularkan lewat air.

"Kita mempunyai daerah-daerah tertentu yang perlu diwaspadai karena Leptospira itu suka di daerah kotor ya, artinya kalau genangan air yang kotor atau daerah banjir atau genangan, itu suka tikusnya, kan itu menular melalui perantara tikus," ujar Widyastuti saat dihubungi, Kamis (21/2/2019).

Baca juga: Demam Mendadak hingga Kulit Kuning, Kenali Gejala Penyakit Leptospirosis

Widyastuti menyampaikan, pihaknya telah memberikan pembekalan kepada warga untuk mengantisipasi penyebaran leptospirosis selama musim hujan.

Dia juga meminta seluruh jajaran Dinas Kesehatan DKI untuk selalu mewaspadai penyakit ini.

"Kami jauh-jauh hari sudah memberikan pembekalan, edaran kepada teman-teman untuk waspada. Faktor lingkungan itu mempengaruhi," kata dia. 

Baca juga: Sepanjang 2018, 31 Kasus Leptospirosis Terjadi di Jakarta, 2 Orang Meninggal

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, sebanyak 31 kasus penyakit leptospirosis terjadi di Jakarta sepanjang 2018. Dari jumlah tersebut, 2 korban meninggal dunia.

Sementara pada 2019, belum ada kasus leptospirosis yang terjadi di Jakarta.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono sebelumnya mengatakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit leptospirosis.

Salah satunya yakni dengan membersihkan sarang tikus dan genangan air.

Cara lain yang bisa dilakukan yakni dengan mencuci tangan memakai sabun saat dan setelah beraktivitas.

Terakhir, warga diimbau untuk memakai sarung tangan dan sepatu boot saat beraktivitas di kebun hingga sawah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com