JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar terbaru soal moda Light Rail Transit (LRT) Jakarta disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Minggu (24/2/2019) kemarin. Budi menyampaikan, LRT Jakarta fase 1 rute Kelapa Gading-Velodrome itu akan beroperasi pada Maret 2019.
Dengan demikian, target operasi LRT Jakarta yang dibangun PT Jakarta Propertindo (Jakpro) itu molor untuk kesekian kalinya.
Berikut catatan Kompas.com soal rencana-rencana pengoperasian LRT Jakarta.
Sebelum Asian Games 2018
Proyek LRT Jakarta awalnya ditargetkan selesai sebelum perhelatan Asian Games 2018 yang digelar mulai 18 Agustus 2018. Pada Juli 2018, Direktur Utama Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, pengoperasian perdana LRT Kelapa Gading-Velodrome akan dilakukan mulai 10 Agustus 2018.
"Kami targetnya, dari Wika (Wijaya Karya), Jakpro (Jakarta Propertindo), dan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan itu 10 Agustus 2018," kata Dwi, pada 15 Juli 2018.
Saat itu, Jakpro dan Kementerian Perhubungan tengah mengejar penyelesaian sarana dan sertifikasi.
Baca juga: Tidak Jadi Beroperasi 25 Februari, Jadwal LRT Jakarta Molor Maret 2019
Namun, pada 15 Agustus 2018, Dwi menegaskan, proyek LRT Jakarta tidak ditujukan untuk mengangkut para atlet dan suporter saat Asian Games 2018.
Desember 2018
Pada 7 Agustus 2018, Direktur Pengembangan Bisnis Jakpro Hendra Lesmana menyatakan, LRT Jakarta diprediksi baru bisa beroperasi secara penuh pada Desember 2018. Hendra menyebutkan, keenam stasiun LRT dapat beroperasi penuh pada Desember 2018.
"Desember harusnya kami sudah selesai, semua untuk full operasi," kata Hendra, pada 7 Agustus 2018.
Saat itu, Jakpro sedang menyiapkan masa uji coba operasional LRT Jakarta.
Uji coba terbatas saat Asian Games
Alih-alih beroperasi penuh, LRT Jakarta akhirnya hanya diuji coba terbatas pada saat penyelenggaraan Asian Games 2018. Transportasi massal itu diuji coba selama satu bulan mulai 15 Agustus 2018. Selama masa uji coba hanya kalangan terbatas yang bisa menjajal LRT Jakarta itu.
"Dalam waktu sebulan selama Asian Games ini kami coba, namanya uji coba terbatas, dan itu nanti penumpangnya pun terbatas karena ini kami concern terhadap safety juga," kata Dwi.