Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditangkap, Komplotan Pelaku Curanmor Bersenjata yang Kerap Beraksi di Jakarta

Kompas.com - 06/03/2019, 21:43 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA KOMPAS.com - Polisi menangkap empat orang komplotan pencuri sepeda motor bersenjata api yang kerap beraksi di Jakarta.

"Di sekitar akhir bulan Februari, kami dapat laporan curanmor di daerah Duren Sawit. Kemudian kami lakukan penyelidikan dan akhirnya menemukan pelakunya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (6/3/2019) sore.

Komplotan yang berasal dari Lampung ini sudah sepuluh kali melakukan aksinya di wilayah ibu kota.

Baca juga: Polisi Ringkus 7 Pelaku Spesialis Curanmor di Ambon

"Dari sepuluh TKP (tempat kejadian perkara) semuanya tidak ketahuan dan ini sudah malang melintang memang kerjaanya curanmor. Dia menggunakan kunci T untuk beraksi," ujar Argo. 

Pelaku menyasar sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan dan tidak dimasukkan pemilik ke halaman rumahnya.

Saat beraksi, pelaku selalu membawa dua buah senjata api rakitan yang didapatkan dari Lampung.

Senjata api digunakan untuk berjaga-jaga apabila ada orang yang melihat aksi mereka saat mencuri sepeda motor.

Baca juga: Curanmor Marak, Polisi Ingatkan agar Sepeda Motor Digembok

Berdasarkan keterangan pelaku, mereka belum pernah menembakkan pistol tersebut ke korban maupun warga sekitar saat beraksi.

Kepolisian baru dapat menangkap empat pelaku yakni MD, YS, DM dan ZK. Mereka ditangkap pada Kamis (28/2/2019). 

Sementara itu, pelaku G masih dalam pengejaran kepolisian. 

Baca juga: Kelompok Curanmor asal Lampung Puluhan Kali Beraksi di Jakarta dan Tangerang

"Ini ditangkap dalam satu kontrakan. Mereka, kan, kerja bersama-sama, hasil sama-sama, kontrakannya di daerah Pondok Kelapa," ujarnya. 

Akibat perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP dan terancam hukuman penjara maksimal tujuh tahun penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com