Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[BERITA POPULER]: Yahdi Terkejut Bertemu Jokowi di KRL I Jakarta Kota Berpolusi Udara Terburuk

Kompas.com - 08/03/2019, 06:31 WIB
Egidius Patnistik

Editor

1. Kisah Seorang Warga Terkejut Bertemu Jokowi di KRL

Kehadiran Presiden Joko Widodo (Jokowi) di kereta rel listrik (KRL) Commuterline, Rabu (6/3/2019) sore, menyisakan cerita tak terlupakan bagi penumpang yang kebetulan satu kereta dengan Kepala Negara itu.

Mohamad Yahdi Rosyadi salah satunya. Sore itu Yahdi dalam perjalanan pulang ke kediamannya di kawasan Depok, Jawa Barat. Seperti biasa, dia naik KRL tujuan Bogor dari Stasiun Gondangdia. Tak ada yang berbeda selama Yahdi berada di dalam kereta.

Sesampai di Stasiun Depok, ia turun.

Namun, ia mendapati orang-orang begitu ramai di kereta yang berada tepat di depan kereta yang semula ia naiki. Usut punya usut, orang-orang itu ramai karena mengerumuni Presiden Jokowi.

Yahdi mengurungkan niatnya untuk pulang. Ia masuk lagi ke kereta yang disebut-sebut ditumpangi Jokowi, berharap bisa bertatap muka dengan Kepala Negara.

"Di gerbong saya kan sudah banyak yang turun, jadi agak sepi ya. Tapi kok di gerbong depan ramai banget. Kenapa orangnya enggak mau pindah ke gerbong belakang, kan enak agak sepi. Setelah saya tanya-tanya, ternyata di dalam ada Pak Jokowi," kata Yahdi kepada Kompas.com, Kamis.

Saat masuk lagi, benar saja, Jokowi tampak berdiri di kerumunan penumpang.

Yahdi menceritakan, suasana di kereta itu begitu ramai, tetapi tetap kondusif lantaran Jokowi didampingi seorang Paspampres yang berpakaian sipil.

"Enggak ada pengawalan ekstra, cuma satu orang. Itu pun agak berjarak dengan Pak Jokowi pengawalannya. Cuma dia (Paspampres) enggak pernah lepas pandangan ke Pak Jokowi," tutur Yahdi.

Para penumpang diberi kesempatan untuk satu per satu berfoto bersama Jokowi. Paspampres yang mendampingi Jokowi, kata Yahdi, mengatur para penumpang supaya tetap tertib.

Bagaimana kisah Yahdi selanjutnya, apa isi obrolannya dengan Jokowi, dan apa komentarnya setelah bertemu dan berbicara langsung dengan Jokowi di KRL? Silakan baca lanjutan beritanya di: Cerita Yahdi Terkejut Bertemu Jokowi di KRL

2. PT KCI Pastikan Perjalanan Jokowi dengan KRL Memang Mendadak

Vice President Corporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya tidak mendapatkan informasi sebelumnya bahwa Presiden Jokowi akan pulang ke Istana Bogor menggunakan KRL Commuterline pada Rabu sore lalu.

Rabu sore itu, Jokowi pulang ke Istana Bogor menggunakan KRL Commuterline. Ia naik dari Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

"PT KCI memang tidak mendapatkan konfirmasi perencanaan. Perjalanan tersebut memang mendadak," kata Eva dalam keterangan tertulis, Kamis.

Lalu, kapan pihak PT KCI tahu Jokowi naik KRL dari Jakarta menuju Bogor? Silakan baca lanjutan berita tentang hal ini di: PT KCI Bilang Perjalanan Jokowi dengan KRL Memang Mendadak.

 

Jakarta menempati urutan pertama untuk kota paling polusi udara di Asia Tenggara.Bidik layaar Instagram @greenpeaceid Jakarta menempati urutan pertama untuk kota paling polusi udara di Asia Tenggara.

4. Jakarta Kota Berpolusi Udara Terburuk di Asia Tenggara

Jakarta menempati puncak daftar kota paling berpolusi udara di Asia Tenggara pada 2018. Demikian menurut hasil studi Greenpeace dan IQ AirVisual yang dipublikasikan pada Selasa lalu.

"Jadi, ratusan kota dimonitor kualitas udaranya secara reguler pada 2018. Jakarta menempati urutan pertama dan Hanoi berada di urutan kedua di Asia Tenggara untuk kualitas udara terburuk," kata Kepala Greenpeace Indonesia Leonard Simanjuntak saat dihubungi Kompas.com, Kamis.

Leonard menjelaskan, Jakarta berada di urutan ke-161 untuk kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Sementara, New Delhi menempati urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Disebutkan, rata-rata harian kualitas udara di Jakarta dengan indikator PM 2.5 pada 2018 adalah 45,3 mikrogram per meter kubik udara. Adapun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan pedoman kualitas udara rata-rata harian 25 mikrogram per meter kubik udara.

Lanjutan berita ini, silakan baca di: Jakarta Peringkat Satu Kota dengan Polusi Udara Terburuk di Asia Tenggara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper, Korban Diduga Tak Tahu Pelaku Memiliki Istri

Megapolitan
Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Tangkap Aktor Rio Reifan, Polisi Sita 1,17 Gram Sabu dan 12 Butir Psikotropika

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com