Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Duka Pengemudi Gojek, Dibelikan Makanan, Ditinggal Tidur, hingga Dilempari Uang

Kompas.com - 14/03/2019, 16:27 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 10 pengemudi Gojek terpilih menjadi yang terbaik dalam urusan mengantar makanan ke para pelanggan Go-Food. Sepuluh orang tersebut dinilai secara khusus oleh pihak Gojek melalui sistem mereka.

Tak hanya melihat total order Go-Food yang diambil pengemudi, tetapi juga sikap yang dilihat melalui rating dan komentar positif para pelanggan Gojek

Ternyata, tak selalu mudah bagi para pengemudi dalam mengatarkan makanan. Berbagai pengalaman, suka maupun duka pernah dirasakan oleh para pengemudi tersebut.

Ditinggal tidur

Salah satunya dirasakan oleh Yudi Kurniawan (40) yang sudah menjadi pengemudi Gojek sejak tahun 2015. Ia pernah terpaksa menerjang derasnya hujan demi mengantarkan pesanan pelanggan secepat mungkin.

"Sudah beli makanannya sampe rumah ditelepon enggak diangkat, sampai dua jam baru diangkat, katanya (pelanggan) ketiduran, padahal sudah hujan-hujan," kata Yudi.

Baca juga: Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Gojek Wirausaha

Namun kejadian tersebut sama sekali tidak menyurutkan niatnya mencari nafkah dari Gojek. Terbukti ia berhasil membeli sebuah rumah dan sepeda motor baru dari hasil menerjang ribuan kilometer untuk mengantar penumpang, makanan maupun barang.

Dibelikan nasi bungkus

Satu momen berkesan yang diingat Yudi adalah ketika ia mendapat order sepuluh bungkus nasi padang di salah satu restoran.

"Di orderan makanan sampai 10 bungkus nasi padang dia bayar pakai Go-Pay, terus yang order telepon bilang enggak usah anterin bagi aja ke teman-teman," kata Yudi.

Ia awalnya terkejut dan sedikit ragu menerima pemberian dari pelanggan tersebut. Namun setalah diyakinkan oleh si pemesan bahwa itu adalah bentuk sedekah darinya, Yudi pun menerima pemberian tersebut.

Kebaikan pelanggan juga pernah dirasakan oleh Irfan Setiawan (28) saat mengantarkan makanan. Kala itu ia yang diminta untuk membeli sebuah makanan di restoran cepat saji, namun setelah membayar pesanan tersebut ia lupa membawa makanan yang akan diantarnya.

"Pas sampai ke tempat costumer tuh ketinggalan makanannya. Saya langsung minta maaf tuh ke costumer," ujar Irfan

Bukannya marah, si pelanggan malah menertawakan tingkah Irfan. Sambil tertawa pelanggan tersebut kemudian menyuruh irfan menjemput makanannya.

Baca juga: Makanan yang Paling Banyak Dipesan Lewat GO-FOOD Sepanjang Tahun 2018

Hal unik lain yang pernah dirasakan Irfan ketika ia terpaksa menjadi penjual donat selama sehari penuh.

"Jadi waktu itu donat ini lagi diskon besar-besaran, kalau tahun lalu tuh ramai banget yang order sampai antre berjam-jam, nah supaya enggak antre saya stok aja tuh beli banyak keluarin duit sampai sejuta, eh tau-tau promo tahun ini enggak keluar di aplikasi Gojek,".

Irfan yang kebingungan harus diapakan belasan dus donat tersebut kemudia terpaksa menawarkan donat-donat tersebut secara manual. Ia berkeliling menjual donat-donat tersebut.

Order fiktif

Pengemudi lain yang turut mendapatkan penghargaan dari Gojek bernama Basri (46) pernah merasakan mendapat orderan fiktif dari pelaku-pelaku yang tak bertanggung jawab.

"Pas sebelum tahun baru Imlek kemarin saya dapat order tiga gelas minuman, harganya Rp 71.000 sama ongkos jadi Rp 100-an lah, setelah saya beli saya antar eh taunya tanah kosong, pas ditelepon lagi nomor tidak terdaftar," kata Basri

Baca juga: Jadi Favorit, Paket Ayam Nyaris Dipesan 10 Juta Kali di Go-Food

Ia terpaksa membatalkan orderan tersebut dan hanya bisa pasrah dan ikhlas uang dan poin yang dikumpulkannya hari itu hilang begitu saja.

Namun pada keesokan harinya Basri mendapatkan order makanan dari seorang Biksu dengan total orderan sekitar Rp.100.000.

"Jadi dia sudah bayar pakai Go-Pay, terus pas dianterin dia kasih lagi uang Rp.100.000 buat tips katanya, saya langsung bersyukur, Alhamdulillah buat ganti yang kemarin," kata dia.

Uang dilempar ke wajah

Hal yang cukup memancing emosi juga pernah dirasakan oleh Wawan (40). Kala itu dia diminta untuk membeli makanan oleh seorang wanita.

"Pas lagi pesan dia telepon tuh bilang '15 menit sampai bisa enggak, Mas'. Saya bilang bisa, terus saya langsung buru-buru ke apartemennya enggak sampai 13 menit lah kira-kira," kata Wawan.

Namun saat Wawan mencoba menghubungi si pelanggan, ia tak menjawab telepon dari Wawan namun ia tetap mencoba menunggu wanita tersebut.

Akhirnya setelah sekitar satu jam dihubungi Wawan, wanita tersebut turun dari apartemennya. Wawan yang jengkel kemudian komplain pelanggan tersebut.

"Ya kan harus komitmen sama waktu, dia bilang 15 menit, enggak sampai 15 menit saya udah sampai, eh dia malah marah-marah terus uang bayarannya dilempar ke muka saya," jelas Wawan.

Ia kemudian memungut uang yang terjatuh ke tanah dan dikembalikannya ke si Wanita tersebut. "Ya saya Gojek punya harga diri juga," sebut Wawan.

Akibat dari kejadian tersebut akun Gojek Wawan sempat diblokir akibat laporan dari si pelanggan. Ia kemudian menghubungi pihak Gojek untuk memberi pembelaan atas kejadian itu.

"Teleponnya saya kasih Satpam juga yang waktu itu lihat kejadian, terus dia jelasin, akhirnya akun saya dibuka lagi besoknya," kata Wawan.

Meski mengalami serangkaian kejadian tak terduga tersebut para pengemudi ini sama sekali tidak menyerah mengantarkan makanan. Mereka justru bersyukur diberi kesempatan untuk mencari nafkah secara halal oleh pihak Gojek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com