Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melepas Penat di Danau Sunter dan Kampung Warna Warni Jakarta Utara...

Kompas.com - 20/03/2019, 10:47 WIB
Tatang Guritno,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada Maret 2018 lalu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan kawasan warna warni Danau Sunter yang terletak di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Mulai dari sheet pile hingga rumah warga dicat dengan berbagai ragam warna. Menurut Anies saat itu, Gerakan Kampung Warna Warni ditujukan untuk membuat wajah Jakarta lebih berseri.

Kompas.com berkesempatan untuk mengunjungi kawasan ini, Selasa (19/3/2019) kemarin.

Dari pantauan di lokasi, sepanjang Jalan Danau Sunter Selatan nampak bersih. Terlihat beberapa warga duduk di kursi berukuran dua meter untuk nongkrong atau beristirahat.

Baca juga: Anies Sebut Banyak Kampung Warna-warni yang Dicat Asian Games Swadaya Warga

Sementara itu beberapa warga lain sedang menikmati kopi, membahas pekerjaan, serta memancing ikan di sekitar areal kantor Pondok Dayung Kolinlamil Danau Sunter.

"Saya baru pertama kali ke sini karena ada janji sama klien. Mampir saja sambil nunggu waktu karena tempatnya teduh dan pemandangannya enak," Adi (29), karyawan sebuah perusahaan swasta.

Erwin (20), seorang marketing menuturkan keberadaan Kampung Warna Warni membuatnya tidak bingung mencari bahan untuk diunggah di media sosial.

"Selain enak dipandang, kawasan ini juga sering jadi pilihanku kalau cari spot foto untuk Instagram," akunya.

Ragam warna dari rumah di sekitar Danau Sunter ternyata membuat Agus (35) betah berlama-lama untuk memancing ikan.

"Kalau dulu kelihatan kumuh. Warnanya juga cuma warna beton, gitu-gitu saja. Sekarang berasa fresh. Jadi kita duduk mancing di sini betah karena pemandangannya bagus," sebut Agus.

Meski demikian, Agus berharap kepada Pemkot dan Pemprov DKI Jakarta untuk memperhatikan perawatan sekitar Danau Sunter, terutama soal peremajaan tanaman.

Salah satu gang di Kampung Warna Warni RW 01 Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (19/3/2019).Kompas.com / Tatang Guritno Salah satu gang di Kampung Warna Warni RW 01 Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (19/3/2019).

"Di sini memang teduh, tapi tolong pemerintah perhatikan perawatan pohon-pohonnya. Soalnya jika hujan, rantingnya sering patah. Itu bisa bahaya buat pengunjung," tuturnya.

Selain itu, Agus juga meminta warga selalu berhati-hati jika melewati kawasan ini pada malam hari. Terutama pada malam minggu.

"Di atas jam 22.00 WIB hati-hati deh, pernah ada penjambretan. Anak muda yang nongkrong akhir pekan juga selalu jaga keselamatan, pernah ada yang dijorokin ke danau, terus motornya diambil orang," lanjut Agus.

Kompas.com tidak hanya mengunjungi Jalan Danau Sunter Selatan, tapi juga memasuki Kampung Warna Warni di RW 01 Kelurahan Sunter Jaya.

Baca juga: Penataan Danau Sunter Sisi Timur, Taman Interaktif Akan Dibangun

Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com