Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Beri Modal, OK OCE Hanya Bantu Akses Pinjaman ke Bank DKI

Kompas.com - 22/03/2019, 22:15 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum OK OCE Indonesia Iim Rusyamsi mengatakan, program OK OCE (One Kecamatan One Center for Enterpreneurship) tidak memberikan modal kepada peserta yang mengikuti pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan OK OCE.

Program OK OCE hanya memberikan bantuan akses agar calon wirausahawan bisa meminjam modal di bank. Di Jakarta, pinjaman modal usaha diberikan oleh Bank DKI.

"Yang diberikan bukan modal, (tetapi) akses permodalan. Jadi, dananya bukan dari OK OCE memang, tapi dananya adalah pinjaman modal dari Bank DKI," ujar Iim saat dihubungi, Jumat (22/3/2019).

Iim menjelaskan, bantuan akses permodalan diberikan melalui beberapa tahap. Pertama, warga harus mendaftar sebagai peserta OK OCE.

Kedua, warga akan diberi pelatihan kewirausahaan. Ketiga, warga didampingi untuk menjalankan usahanya. Keempat, warga mengajukan izin usaha ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) DKI Jakarta.

Baca juga: Anies Sebut OK OCE Tak Berikan Bantuan Modal

Kelima, warga akan dibantu untuk memasarkan produk usahanya. Keenam, warga dilatih membuat laporan keuangan. Terakhir, barulah warga bisa mengajukan pinjaman modal ke bank.

Izin usaha dan laporan keuangan menjadi syarat untuk mengajukan pinjaman modal.

"Laporan keuangan cukup satu bulan pun, Bank DKI sudah bisa memberikan akses permodalan. Yang ditawarkan Bank DKI, modal maksimal sampai Rp 10 juta per UKM," kata Iim.

Menurut dia, ada sekitar 300 peserta OK OCE yang mendapat pinjaman modal dari Bank DKI pada 2018. Iim menyatakan tak hafal angka detail peserta OK OCE yang mendapat pinjaman modal itu.

Dia menyebut banyak pelaku UKM yang tidak mendapatkan pinjaman modal karena masih memiliki utang di bank lain.

"Data detailnya saya belum tepat ya, nanti melalui Bank DKI. Di 2018 hampir 250 atau 300 peserta ya, hampir 300," ucapnya.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, program OK OCE tidak memberikan modal kepada anggotanya.

"Memang OK OCE tidak ada dana (bantuan permodalan)," kata Anies di Kepulauan Seribu, Jumat.

Pernyataan Anies itu untuk menanggapi Satimah, warga Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, yang mengeluh bantuan modal OK OCE belum cair.

Baca juga: Warga Pulau Pramuka Ini Keluhkan OK OCE, Reaksi Anies...

Satimah bercerita sudah berusaha katering sejak 2001. Ketika ada program OK OCE, ia bergabung untuk bisa mendapat pelatihan dan bantuan permodalan.

Saat masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menyebut dirinya dan Anies tidak pernah berjanji memberikan bantuan modal untuk OK OCE.

Sandiaga menyebutkan, sejak awal kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017, yang mereka janjikan adalah membantu akses warga agar bisa meminjam modal ke lembaga pembiayaan, seperti perbankan, lembaga keuangan mikro, hingga lembaga keuangan syariah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com