Sebab, berbagai rumah di dalam RW 01 juga dihias oleh cat yang berwarna warni.
Flyover Slipi Petamburan, Jakarta Pusat dibangun oleh Pemerintah Kota Jakarta Pusat sejak Oktober 2018 dengan dana sebesar Rp 800 juta.
Ide pembuatan taman skateboard ini bermula dari banyaknya pemulung dan pedagang kaki lima (PKL) yang memanfaatkan taman flyover Slipi Petamburan sebagai tempat berkumpul mereka.
Pemkot Jakpus akhirnya menyulap taman yang kotor dan kumuh tersebut menjadi tempat berkumpul yang menarik bagi warga Jakarta.
Baca juga: Pemkot Jakpus Bangun Skatepark di Kolong Flyover Slipi
Kolong flyover yang kini menjadi taman skateboard itu dapat dijadikan tempat adu kreativitas anak muda Jakarta.
Tersedia pula fasilitas penerangan yang cukup di taman tersebut sehingga bisa dijadikan tempat nongkrong pada malam hari.
JPO GBK mulai direvitalisasi oleh Pemprov DKI Jakarta pada 1 November 2018.
Setelah tiga bulan direvitalisasi, JPO ini diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 28 Februari 2019.
JPO GBK menggunakan ornamen-ornamen berbentuk segi empat berwarna putih yang dipasang secara spiral di sepanjang JPO.
Baca juga: Anies Resmikan JPO GBK dan JPO Bundaran Senayan
Cincin segi empat yang spiral itu dimaksud sebagai simbolisasi dari gejolak dan semangat bangsa Indonesia untuk terus maju dan berkembang sekaligus representasi dari semangat olahraga yang menjadi ciri khas kawasan Senayan.
Secara fungsi, cincin gelora berupa bidang-bidang berwarna putih dipilih untuk optimalisasi cahaya matahari yang dipantulkan ke atas jembatan.
Itu juga untuk menangkap transformasi cahaya yang dinamis dari pagi sampai sore hari, hingga munculnya gemerlap lampu gedung-gedung pencakar langit di Jalan Jenderal Sudirman.
Pada malam hari, JPO akan diterangi dengan lampu berwarna-warni yang menambah kesan artistik bagi pejalan kali yang ingin mengabadikan gambar.
Revitalisasi dan peresmian JPO Bundaran Senayan bersamaan dengan JPO GBK dan JPO Polda Metro Jaya.
JPO Bundaran Senayan dirancang dengan landasan datar berbahan kayu komposit dan memiliki pegangan berbahan serupa.
Pada sisi kiri dan kanan jembatan berbatas besi warna hitam dan beratap transparan. Landasan datar ini merupakan fasilitas ramah disabilitas.
Saat naik ke arah main bridge atau jembatan utama sepanjang 68 meter itu, pejalan kaki akan disuguhi desain jajaran pagar putih dan lampu temaram yang menyala di malam hari.
Lorong main bridge disinyalir bakal menjadi spot favorit pejalan kaki untuk berfoto-foto.
Main bridge berwarna kekuningan, pantulan cahayanya terlihat artistik saat malam hari.
Pejalan kaki pun bisa menikmati keindahan langit Jakarta dan suasana gedung perkantoran di sekitarnya karena atap dibuat transparan.
Selain itu, pejalan kaki juga dimanjakan dengan kemudahan jalur penghubung antara JPO dengan halte bus transjakarta dan ke area mass rapid transit (MRT).