Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambil Menangis, Murid yang Lecehkan Gurunya di Cilincing Mengaku Iseng

Kompas.com - 26/03/2019, 16:02 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Sekolah SMP Maha Prajna, Cilincing, Jakarta Utara Frans Hendrik Garang mengaku kecewa dengan tingkah laku muridnya. Hal itu disampaikannya Selasa (26/3/2019).

"Tindakan ini kan merugikan sekolah, institusi dan Dinas Pendidikan di Jakarta Utara," jelas Garang.

Ia menyebutkan, pasca-kejadian, pihak Sudin Jakarta Utara, guru, dan orangtua berkumpul di sekolah untuk meminta keterangan dari 11 siswa tersebut. Ada murid yang mengaku hanya iseng.

"Ya yang saya sesalkan mengapa harus sampai sosial media. Ketika ditanya, si anak sambil menangis menjawab hanya iseng," katanya.

Baca juga: Viral Video Siswa Bully Guru di Kelas, Ini Kata Sudin Pendidikan Jakut

Hendrik juga menyebutkan, beberapa murid yang melakukan aksi berjoged sambil mengelilingi gurunya itu memang kerap tersandung masalah.

"Beberapa dari anak tersebut memang orang tuanya sering dipanggil ke sekolah karena susah diatur. Orangtuanya juga ada yang datang ada yang tidak. Kasusnya biasanya bolos, padahal sudah kelas IX," ungkap Garang.

Saat ini menurut Garang, pihaknya masih menunggu Sudin Pendidikan Jakarta Utara dalam pemberian sanksi kepada para siswa tersebu.

Baca juga: Penjelasan Kepsek soal Siswa Bully Guru di SMP Maha Prajna Cilincing

"Kami sebenarnya punya tata tertib sendiri, tapi karena kemarin Sudin Pendidikan juga sudah datang dan ikut memeriksa, jadi kami baru umumkan besok, supaya keputusannya bisa dipadukan," pungkasnya.

Sebelumnya pada Jumat (22/3/2019) pekan lalu, video sekumpulan murid berjoged sambil mengelilingi seorang guru diunggah oleh akun Instagram @lambe_turah dan ditonton setidaknya 3 juta orang.

Dalam video tersebut nampak para siswa ada yang naik ke meja, melakukan sawer, berjoged, dan tidak menggunakan seragam sekolah.

Dihubungi Kompas.com, Senin (25/3/2019) kemarin Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara Momon Sulaeman mengatakan pendidikan karakter anak tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tapi juga orangtua.

"Orangtua pun harus ikut bertanggung jawab terhadap pertumbuhan karakter baik itu," pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com