Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Minta Program Pencegahan Kebakaran di Jakarta Barat

Kompas.com - 26/03/2019, 17:28 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta Pemerintah Kota Jakarta Barat menggalakan program pencagahan kebakaran.

Hal ini disampaikannya saat membuka musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang), di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Selasa (26/3/2019).

"Salah satu program yang harus hadir adalah program pencegahan kebakaran," kata Anies, Selasa. 

Baca juga: 5 Tewas di Kebakaran Tambora

Anies mengatakan, kebakaran besar kerap terjadi di Jakarta Barat karena korsleting listrik.

Ia meminta warga disosialisasikan soal penataan jaringan listrik yang aman.

"Risiko pemasangan banyak kabel di satu outlet listrik, mungkin enggak banyak yang tahu, tetapi itu risiko kebakaran," ujarnya. 

Baca juga: Korban Kebakaran Krukut Dijanjikan Rp 2,5 Juta untuk Perbaiki Rumah

Sementara itu, ia menekankan perlunya penataan kampung padat penduduk untuk pencegahan jangka panjang.

"Pencegahan kebakaran dengan penataan kampung padat mungkin perlu waktu cukup panjang, tetapi pengaturan listrik bisa disegerakan," kata Anies.

Wali Kota Jakarta Barat Rustam Effendi menjelaskan selama hampir setahun menjadi wali kota, setidaknya telah terjadi lima kali kebakaran besar.

Baca juga: Warga Ingin Manfaatkan Rumah Pelaku Kebakaran Krukut Jadi Sarana Publik

Ia mengakui kebakaran di wilayahnya sering terjadi karena kurang pahamnya masyarakat terhadap penyebab dan penanganan kebakaran.

"Di setiap RW ada alat pemadam api ringan (APAR), tetapi saat kebakaran malah enggak digunakan. Alasannya karena alatnya sudah lama," ujar Rustam.

Rustam mengatakan, perlu ada upaya mendidik masyarakat cara menangani kebakaran.

Baca juga: Kegiatan Sekolah Anak Korban Kebakaran Krukut Berlangsung Normal

Salah satunya dengan memberdayakan dan menguatkan pemahaman masyarakat soal penyebab kebakaran.

Selain itu, Rustam mengatakan fasilitas hidran sering tidak ada di lokasi rawan kebakaran, sehingga pasukan pemadam kebakaran kerap sulit menemukan sumber air.

"Saya minta ke dinas terkait untuk menyediakan hidrannya. Kalau pun tidak ada hidran, setidaknya setiap mobil pemadam datang enggak kesulitan air," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com