Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap Edarkan Narkoba Seharga Rp 2,8 Miliar, Seorang Bandar Dibekuk

Kompas.com - 04/04/2019, 22:50 WIB
Tatang Guritno,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang karyawan swasta berinisial LC diringkus Sat Narkoba Polres Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (1/4/2019) lalu, saat siap mengedarkan berbagai jenis narkoba senilai Rp 2,8 miliar.

Kasat Narkoba Polres Tanjung Priok Iptu Edi Suprayitno, Kamis ini, menyebutkan LC ditangkap saat mengendarai sepeda motor di Kramatjati, Jakarta Timur.

"Jika ditotal seluruh barang yang siap diedarkan seharga Rp 2,8 miliar. Jika tersebar di masyarakat, kemungkinan sekitar 15.608 jiwa dapat jadi korban," kata Edi.

Edi menambahkan, LC ditangkap dengan sejumlah barang bukti bukti seperti sabu-sabu seberat 1,570 kilogram, happy five 200 butir, ekstasi 162 butir, putau seberat 5 gram, dan ganja dengan 11,95 gram.

Baca juga: Bupati Kendal Disebut-sebut Konsumsi Narkoba, Begini Hasil Tes Urine oleh Polisi

"Pelaku beraksi seorang diri memasarkan barang haram tersebut. Namun ia mengambil pasokan narkoba itu di daerah Bulak Kapal, Bekasi. Untuk pemasoknya masih dalam pengejaran," tambah dia.

Edi menyebutkan, LC memasarkan berbagai narkoba itu di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara.

"Mulai menjadi pengedar Februari kemarin. Dalam satu bulan sudah berhasil menjual sabu-sabu dengan keuntungan Rp 10 juta," kata dia.

Menurut Edi, LC awalnya mengedarkan narkoba di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun saat dilakukan penyelidikan, pelaku berpindah tempat.

"Berdasarkan informasi yang kami dapatkan terjadi pergeseran tempat. Dari awalnya transaksi di Jakarta Utara, bergeser ke Jakarta Timur," ungkapnya.

Tersangka pelaku dijerat dengan Pasal 114 Ayat (2) subsider Pasal 112 Ayat (2) dan Pasal 111 Ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1997 tentang psikotropika.

"Pelaku diancam hukuman minimal 5 tahun atau maksimal hukuman mati," ujar Edi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com