Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Anies Tuding Proyek LRT Jabodebek dan Tol Becakayu Sebabkan Banjir...

Kompas.com - 05/04/2019, 07:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek LRT Jabodebek dan Tol Becakayu menjadi sasaran kritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies menilai, dua proyek itu merupakan penyebab banjir.

Anies menginspeksi proyek LRT Jabodebek dan Tol Becakayu, Kamis (4/4/2019). Dalam inspeksi itu, Anies menyebut kedua proyek menyumbat saluran air yang menyebabkan genangan ketika hujan deras tiba.

"Ketika hujan deras dengan volume besar seperti kemarin terjadi genangan yang cukup lama, kita temukan bahwa saluran-saluran air kita tertutup oleh pilar-pilar pembangunan LRT," kata Anies setelah meninjau proyek LRT Jabodebek di kawasan Pancoran.

Baca juga: LRT Jabodebek dan Becakayu Sebabkan Genangan, Anies Akan Beri Peringatan Keras

Anies menyebut, kondisi serupa ditemukan saat ia meninjau proyek Tol Becakayu di kawasan Kebon Nanas.

Ia mengatakan, stasiun pompa yang ada di sana tidak berfungsi optimal lantaran saluran airnya tidak bisa mengalirkan air akibat tersumbat pilar tol.

"Implikasinya adalah fasilitas di bawah ini siap untuk menampung air tapi air yang seharusnya masuk justru tidak mengalir," ujar Anies.

Selain pembangunan yang menghambat saluran air, Anies juga mengkritik ketiadaan pompa permanen di lokasi proyek LRT Jabodebek.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginspeksi proyek Tol Becakayu di kawasan Cawang, Kamis (4/4/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginspeksi proyek Tol Becakayu di kawasan Cawang, Kamis (4/4/2019).

Menurut Anies, pompa mobile yang telah disiagakan tidak cukup ampuh untuk mengatasi genangan yang disebabkan proyek-proyek tersebut.

Anies melanjutkan, pompa mobile yang ada pun baru digunakan ketika air sudah menggenang. Anies menyebut, pompa permanen dibutuhkan supaya air hujan dapat segera tersedot sebelum menggenangi jalan.

"Jadi tugasnya itu bukan memompa air. Tugasnya itu meniadakan genangan. Kalau meniadakan genangan, ya pompanya ditambah kemudian salurannya dipastikan lancar," ujar Anies.

Baca juga: Cek Titik Banjir di Cawang, Anies Minta LRT Jabodebek Sediakan Pompa Permanen

Atas temuannya itu, Anies berencana memanggil dan memberi peringatan keras kepada PT Adhi Karya dan PT Waskita Karya selaku kontraktor kedua proyek ersebut.

Anies menilai, proyek-proyek tersebut sebetulnya sudah mempunyai perencanaan yang baik dalam mencegah dan mengantisipasi banjir. Namun, Anies menyebut pelaksanaan di lapangan kerap kali tak sesuai dengan rencana.

"Ketika Anda lalai menjalankan yang sudah dalam rencana, kelalaian itu berimplikasi pada penderitaan ratusan ribu warga yang lalu lalang di sekitar jalan ini," kata Anies.

Tanggapan PT Adhi Karya

PT Adhi Karya memberi tanggapan positif atas kritik Anies. Sekretaris Perusahaan PT Adhi Karya Ki Syahgolang Permata mengatakan, kritik Anies merupakan bahan evaluasi bagi kontraktor LRT Jabodebek itu.

"Pada intinya kami evaluasi. Itu kan masukan yang bagus. Kehadiran Pak Gubernur kami tanggapi dan evaluasi ke depan sesuai dengan arahan tadi pagi," kata Syahgolang

Sementara itu, Manajer Operasional PT KKDM selaku kontraktor Tol Becakayu, Ayud Prihantoro, belum bisa memberikan tanggapan.

"Saya masih di luar kota," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com