Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Siang di Luar Kantor, Warga Manfaatkan MRT

Kompas.com - 05/04/2019, 16:57 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada jam makan siang, sejumlah stasiun MRT diserbu pegawai kantoran dan kalangan lain yang hendak menuju tempat makan.

Pantauan Kompas.com pada Jumat (5/4/2019), Stasiun MRT Senayan dan Blok M menjadi dua titik yang paling ramai.

Stasiun Senayan cukup padat karena letaknya berdekatan dengan area perkantoran sekaligus tempat hiburan.

Stasiun ini menjadi titik tujuan sekaligus titik keberangkatan mereka yang hendak mengisi perut.

Baca juga: Anak dengan Tinggi Kurang dari 90 cm Gratis Saat Naik MRT

Penumpang MRT, Aca (18), mengaku tak keberatan bolak-balik dari sekolahnya di kawasan Sisingamangaraja ke kawasan Senayan untuk makan siang. 

Kepada Kompas.com di Stasiun Dukuh Atas, ia mengaku akan balik arah ke kawasan Senayan untuk mengusir lapar.

"Enggak keberatan sih balik arah lagi ke Senayan. Pakai MRT juga murah karena masih diskon," kata Aca yang mengaku baru pulang dari pelajaran tambahan.

"Di sana bisa lebih bebas cari makan enak," ucap dia.

Untuk mencapai kawasan Senayan dari kawasan Sisingamangaraja, Aca hanya perlu mengeluarkan uang Rp 2.500 naik MRT.

Pendapat serupa disampaikan Tika (33) yang berangkat dari Stasiun Bundaran HI. Ia akan singgah di Senayan City untuk makan di sana.

"Awalnya sih coba-coba cari makan pakai MRT, tetapi lama-lama enak juga," kata Tika yang naik MRT bersama tiga rekan lainnya.

Hemat waktu

Tika juga menyebut alasannya menggunakan MRT karena sepengetahuannya lebih menghemat waktu.

Tika baru pertama kali mencoba MRT. Ia belum tahu berapa lama yang diperlukan untuk menuju Senayan City dengan MRT lewat Stasiun Bundaran HI.

Kendati demikian, dia optimistis waktu istirahat satu jam cukup untuk makan di Senayan hingga kembali lagi ke Bundaran HI.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com