Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kendala Polisi Ungkap Kasus Penemuan Mayat Wanita Hamil di Jagorawi

Kompas.com - 10/04/2019, 13:53 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Makasar Kompol Lindang Lumban mengatakan, ada beberapa kendala yang membuat pihak kepolisian sulit mengungkap kasus penemuan mayat wanita yang ditemukan di pintu masuk Tol Jagorawi, Makasar, Jakarta Timur, pada Minggu (7/4/2019).

Salah satunya, belum adanya pihak keluarga maupun kerabat yang melapor meskipun polisi sudah menyebarkan poster berisi ciri-ciri korban.

"Jadi gini sampai sekarang belum ada keluarga korban melaporkan kepada kami bahwa ada keluarga yang kehilangan. Kami sampai saat ini masih buta data-data korban. Belum ada keluarga yang ngaku itu keluarganya, ini kami kesulitan," ucap Lindang di Polda Metro Jaya, Rabu (10/4/2019).

Baca juga: Fakta Terbaru Temuan Mayat di Jagorawi: Hamil 9 Bulan hingga Sidik Jari Tak Terbaca

Selain itu tak adanya kamera pengawas atau CCTV juga mempersulit polisi untuk mengetahui kejadian tersebut.

"Kami sudah cek CCTV di Jasamarga namun CCTV Jasamarga belum ada yang ter-update ke arah TKP. Ini buat kami kesulitan mengungkap ini," jelasnya.

Adapun kedua saksi yang diperiksa juga tidak memberikan banyak keterangan.

Selain kedua saksi, tak ada warga lainnya yang bisa dijadikan saksi.

"Masih dua saksi diperiksa yang pertama yang penemu mayat, yang kedua anggota kita PMJ (Polda Metro Jaya). Eggak ada (saksi lain) karena itu agak sedikit jauh lokasinya," ungkap Lindang.

Baca juga: Polisi Andalkan Laporan Keluarga untuk Ungkap Kasus Mayat Wanita Hamil di Jagorawi

Diberitakan sebelumnya, sesosok jasad wanita tanpa identitas ditemukan di area pepohonan di pinggir jalur masuk Jalan Tol Jagorawi arah Taman Mini di kawasan Makasar, Jakarta Timur.

Ciri-ciri jasad tersebut ialah mengenakan kaus hijau bergambar balon udara dan celana legging hitam garis merah. Usianya sekitar 20-25 tahun dengan tinggi 150 cm.

Mayat tersebut memiliki ciri-ciri khusus yaitu mempunyai tahi lalat di bawah telinga sebelah kanan, luka bakar di betis sebelah kanan, serta gigi bagian depan yang patah dan berwarna kehitaman.

Korban ternyata juga sedang hamil 9 bulan. Penyelidikan polisi, korban tewas karena dibunuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com