JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Makasar Kompol Lindang Lumban mengatakan, ada beberapa kendala yang membuat pihak kepolisian sulit mengungkap kasus penemuan mayat wanita yang ditemukan di pintu masuk Tol Jagorawi, Makasar, Jakarta Timur, pada Minggu (7/4/2019).
Salah satunya, belum adanya pihak keluarga maupun kerabat yang melapor meskipun polisi sudah menyebarkan poster berisi ciri-ciri korban.
"Jadi gini sampai sekarang belum ada keluarga korban melaporkan kepada kami bahwa ada keluarga yang kehilangan. Kami sampai saat ini masih buta data-data korban. Belum ada keluarga yang ngaku itu keluarganya, ini kami kesulitan," ucap Lindang di Polda Metro Jaya, Rabu (10/4/2019).
Baca juga: Fakta Terbaru Temuan Mayat di Jagorawi: Hamil 9 Bulan hingga Sidik Jari Tak Terbaca
Selain itu tak adanya kamera pengawas atau CCTV juga mempersulit polisi untuk mengetahui kejadian tersebut.
"Kami sudah cek CCTV di Jasamarga namun CCTV Jasamarga belum ada yang ter-update ke arah TKP. Ini buat kami kesulitan mengungkap ini," jelasnya.
Adapun kedua saksi yang diperiksa juga tidak memberikan banyak keterangan.
Selain kedua saksi, tak ada warga lainnya yang bisa dijadikan saksi.
"Masih dua saksi diperiksa yang pertama yang penemu mayat, yang kedua anggota kita PMJ (Polda Metro Jaya). Eggak ada (saksi lain) karena itu agak sedikit jauh lokasinya," ungkap Lindang.
Baca juga: Polisi Andalkan Laporan Keluarga untuk Ungkap Kasus Mayat Wanita Hamil di Jagorawi
Diberitakan sebelumnya, sesosok jasad wanita tanpa identitas ditemukan di area pepohonan di pinggir jalur masuk Jalan Tol Jagorawi arah Taman Mini di kawasan Makasar, Jakarta Timur.
Ciri-ciri jasad tersebut ialah mengenakan kaus hijau bergambar balon udara dan celana legging hitam garis merah. Usianya sekitar 20-25 tahun dengan tinggi 150 cm.
Mayat tersebut memiliki ciri-ciri khusus yaitu mempunyai tahi lalat di bawah telinga sebelah kanan, luka bakar di betis sebelah kanan, serta gigi bagian depan yang patah dan berwarna kehitaman.
Korban ternyata juga sedang hamil 9 bulan. Penyelidikan polisi, korban tewas karena dibunuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.