Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Anies untuk Kemang: Area Pejalan Kaki Diperbesar hingga Gerakkan Perekonomian

Kompas.com - 11/04/2019, 12:28 WIB
Vitorio Mantalean,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan bakal menata kawasan Kemang sebagaimana kawasan Sudirman-Thamrin yang telah lebih dulu ditata.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap, penataan ini nantinya akan semakin menggerakkan perekonomian di kawasan Kemang karena mobilitas warga semakin tinggi.

"Perekonomian akan tetap bergerak dan Kemang akan jadi contoh awal untuk dipakai di wilayah lain, bahwa area pejalan kaki dibuat besar sehingga warga bisa bergerak dari tempat satu ke tempat lain dengan leluasa," papar Anies kepada awak media di JS Luwansa Hotel, Kamis (11/4/2019).

"Kita ingin nantinya kegiatan perdagangan, restoran, kafe dan lain-lain bisa bergerak dengan baik karena mobilitas penduduk cukup tinggi," lanjutnya.

Baca juga: Pro-Kontra Pembatasan Mobil di Kemang, Tanggapan Anies...

Anies beralasan, saat ini kawasan Kemang tidak mendorong mobilitas warga yang tinggi lantaran jalanan yang padat. Hal itu, lanjutnya, menyebabkan warga terpaksa hanya berhenti di satu titik dan kurang leluasa bergerak ke titik-titik lainnya.

"Kalau saat ini, kalau mau datang ke tempat-tempat restoran, kafe, harus menentukan dulu mau ke mana, baru parkir di mana, tapi tidak bisa berjalan, me-review, memilih, ngobrol. Semua datang ke satu titik, langsung parkir, ya di situ enggak bisa ke tempat lain," kata Anies.

Padahal, ia beranggapan apabila pejalan kaki diberikan ruang yang cukup untuk bergerak seperti di mal, perekonomian di kawasan Kemang justru bakal makin menggeliat.

"Harapannya nanti kemudian perekonomian bergerak, dan nantinya kita akan menyaksikan justru pemilik lahan senang bila dipakai untuk trotoar karena justru menambah pengunjung datang," ia berharap.

Baca juga: Setelah Sudirman, Selanjutnya Giliran Kemang...

"Sekarang seperti di Kemang kan begitu. Warga (pemilik lahan) bersedia (lahannya) digunakan sebagai (area) pejalan kaki karena itu menguntungkan bagi semuanya," tambahnya.

Di sisi lain, ia mengaku pihaknya juga tengah menggodok rencana penempatan kantong parkir maupun pengoperasian shuttle bus di kawasan Kemang pascapenataan nanti.

"Kami memang ada ide nanti ada tempat-tempat parkir, tapi belum ditentukan sekarang supaya warga lebih banya bergerak dengan jalan kaki. Kami akan siapkan shuttle yang secara rutin melewati Kemang," pungkas Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com