Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apartemen Kalibata City, Daerah Rawan Saat Pemilu di Jaksel

Kompas.com - 12/04/2019, 18:42 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kawasan Apartemen Kalibata City disebut sebagai daerah rawan di Jaksel dalam pemilihan umum (pemilu) pada 17 April 2019.

Daerah tersebut menjadi area paling rawan dikarenakan banyaknya warga yang mendiami hunian vertikal tersebut dan tidak aktif dalam data pemilih.

"Rawan itu relatif juga. Yang jelas berbasis di Apartemen Kalibata City karena di situ kan warganya banyak dan didata pemilih dia enggak aktif," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta Selatan Agus Sudono di lapangan Blok S, Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Jumat (12/4/2019).

Tercatat, ada 10 TPS yang digunakan warga Apartemen Kalibata City untuk menggunakan hak suara mereka.

Baca juga: Staf Kedubes Arab Saudi Ditemukan Tewas di Apartemen Kalibata City

Pihak KPU juga mewaspadai kerawanan-kerawanan yang berasal dari daftar pemilih khusus (DPK).

Adapun yang dimaksud DPK yakni warga yang punya hak pilih tetapi belum terdata dalam DPT.

Pemilih kategori ini bisa menggunakan hak pilihnya cukup dengan membawa e-KTP di TPS terdekat sesuai alamat pada e-KTP.

Namun, pemilih dalam DPK hanya bisa menggunakan hak pilihnya satu jam terakhir sebelum TPS ditutup yaitu pukul 12.00-13.00 waktu setempat, dengan catatan selama surat suara masih tersedia.

"DPK itu kan enggak bisa ditebak. Pemilih khusus yangg belum masuk DPT tapi pengen milih hari H (pemilu) Itu juga salah satunya (yang diwaspadai)," ujar dia.

Lebih lanjut, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap wilayah-wilayah yang dirasa rawan pada hari pencoblosan mendatang.

"Tentu sudah kita petakan ada beberapa kategori, ada yang sifatnya ada TPS yang sangat rawan ada yang rawan ada yang aman, kemudian ada TPS khusus juga itu kita amankan semua," ucap dia.

Pemetaan TPS rawan tersebut akan terus dilakukan hingga sehari sebelum hari pemungutan suara.

Baca juga: Begini Suasana Posko Terpadu di Kalibata City yang Terima Aduan Warga

TNI dan Polri akan melakukan pengamanan khusus terhadap lokasi-lokasi yang dianggap rawan tersebut dengan menyiagakan sejumlah personel.

Sebanyak 3.500 personel disiapkan untuk melakukan pengamanan pemilu di Jakarta Selatan.

Ribuan pasukan gabungan tersebut nantinya dibagi ke dalam beberapa pasukan yang akan berjaga di lokasi tempat pemungutan suara (TPS), berpatroli, dan berjaga menunggu komando.

"TNI-Polri pun kita turunkan semua mulai dari TPS sampai dengan tingkat kelurahan ada yang stand by tingkat kecamatan, rayonisasi kita siapkan ada yang di tingkat satuan baik polres maupun Kodim juga akan stand by untuk melakukan pengamanan ini," kata Indra

Ia mengatakan, polisi juga terbuka apabila ada dari masyarakat yang bergabung dalam mengamankan pencoblosan, termasuk di Apartemen Kalibata City.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com