Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stasiun Istora Penuh, Penumpang MRT Pindah ke Bendungan Hillir

Kompas.com - 13/04/2019, 20:19 WIB
Vitorio Mantalean,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Stasiun MRT Istora Mandiri yang terletak persis di depan Gelora Bung Karno (GBK) memberlakukan sistem buka-tutup akibat kelebihan penumpang usai bubaran kampanye akbar Jokowi-Ma'ruf di GBK sore ini. Alhasil, sejumlah penumpang MRT menumpuk di luar pintu stasiun.

Sebagian penumpang lainnya memilih bergeser ke Stasiun Bendungan Hilir yang terpaut hampir 2 kilometer dari Stasiun Istora Mandiri. Bukan tanpa sebab, pilihan moda transportasi alternatif memang terbatas.

Ruas jalan Sudirman macet parah akibat tumpahnya massa ke jalanan, sedangkan antrean bus Transjakarta juga mengular panjang.

"Masih kuat jalan," ujar Andreas (33) kepada Kompas.com di perjalanan menuju Stasiun Bendungan Hilir. "Tadi saya enggak kebagian masuk, enggak terlalu capek ya jadinya. Daripada lama lagi nunggunya," lanjutnya.

Baca juga: Massa Jokowi-Ma’ruf Bubar dari GBK, Jalan Sudirman Macet

Sementara itu, Dimas (32) yang ditemui Kompas.com di Stasiun Bendungan Hilir menuturkan alasan lain. Selain ingin mempercepat kepulangan, ia juga ingin segera mendapat sinyal.

Pantauan Kompas.com, sinyal internet memang sangat lelet di kawasan GBK usai bubaran kampanye.

"Begitu tadi lewat Semanggi langsung bisa connect. Mungkin di GBK itu BTS dipakai beribu-ribu orang jadi ya penuh," ungkapnya.

Dimas yang hendak turun di Stasiun Dukuh Atas mengatakan ia perlu segera pulang karena ingin menonton debat capres-cawapres bersama keluarganya.

"Harus total, dong, dukung Jokowi," guraunya.

Baca juga: Pendukung Jokowi-Maruf Punguti Sampah di GBK Usai Kampanye Akbar

Perpindahan sebagian penumpang MRT ke Stasiun Bendungan Hilir membuat antrean tiket di stasiun ini cukup panjang. Terlebih, dari empat titik pembelian tiket yang ada (dua loket, dua mesin otomatis), hanya satu loket dan satu mesin yang berfungsi hingga pukul 19.45. Pasalnya, beberapa penumpang datang berombongan tanpa membawa kartu e-money.

"Saya berdelapan ini," ujar Fred sedikit kesal. Ia sudah coba membeli tiket via mesin otomatis, namun uangnya yang lusuh tak terbaca.

"Kalau begini saya ngapain jalan jauh-jauh ke sini. Tunggu di Istora juga sama-sama lama tapi enggak capek. Harusnya ditambah dong ini loket," keluhnya.

Massa pendukung Jokowi-Ma'ruf terpantau mulai meninggalkan GBK pada pukul 16.30 sore tadi. Arus balik ini sempat membeludak dan selama satu jam lebih di Pintu 5 GBK sebelum perlahan-lahan terurai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com