Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surat Suara Tercoblos di Cipondoh, Bawaslu Tak Ketahui Pelakunya

Kompas.com - 19/04/2019, 14:28 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA,  KOMPAS.com - Ketua Bawaslu Kota Tangerang Agus Muslim mengatakan, pihaknya sudah menelusuri dan menginvestigasi kasus surat suara tercoblos pada Pemilu 2019 di Cipondoh, Tangerang.

Meski demikian, lanjut dia, tidak dapat diketahui siapa pelaku yang telah mencoblos surat suara suara pilpres tersebut.

"Kami sudah ditelusuri dan hasilnya memang tidak dapat diketahui siapa pelakunya dan pihak KPPS pun tidak mengetahui surat suara itu siapa yang mencoblosnya," ujar Agus kepada Kompas.com, Jumat (19/4/2019).

Baca juga: Surat Suara Tercoblos, KPU Lombok Tengah Pecat Petugas KPPS

Pelaku tak dapat ditemukan lantaran surat suara tersebut diyakini sudah tercoblos saat pihak TPS menerimanya.

Alhasil, surat suara tersebut dinyatakan rusak dan tidak terhitung.

"Oleh pihak Panwaslu Kecamatan langsung diklarifikasi di lapangan dan dibuatkan berita acaranya. Jadi dikategorikan masuk suara rusak," ujarnya. 

Baca juga: Surat Suara Tercoblos Ditemukan di Cipondoh, Bawaslu Investigasi

Sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan surat suara Pemilu 2019 tercoblos di Cipondoh, Tangerang menjadi viral di media sosial pada Rabu (17/4/2019).

Dalam video yang diunggah akun Youtube, ViralNegriku Y/N, terlihat seorang warga mengenakan batik merah membuka surat suara pilpres yang telah tercoblos. 

"Ini kebetulan ada penemuan yang surat suaranya sudah dicoblos di TPS 65 RT 009 Kelurahan Cipondoh Makmur. Secara kebetulan ini dicoblos (pasangan nomor urut) 01," kata seorang pria yang merekam video tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com