Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Fikri yang Hanyut Belum Ditemukan, Petugas Terkendala Arus Deras Ciliwung

Kompas.com - 23/04/2019, 20:01 WIB
Ardito Ramadhan,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Timur belum menemukan bocah Fikri yang hanyut di Sungai Ciliwung hingga Selasa (23/4/2019) petang.

Kepala Seksi Operasi Sudin PKP Jakarta Timur Gatot Sulaiman mengatakan, proses pencarian terhambat akibat kencangnya arus Sungai Ciliwung.

"Air lumayan cukup kencang. Walaupun terlihat dangkal, tetapi banyak bebatuan dan sampah sehingga baling rakit kami tersangkut sampah," kata Gatot di lokasi pencarian, Selasa.

Baca juga: Bocah 8 Tahun Hanyut di Sungai Ciliwung

Gatot menuturkan, sebanyak 14 personil telah menyisir Sungai Ciliwung menggunakan perahu mulai dari lokasi jatuhnya Fikri hingga Pintu Air Manggarai yang jaraknya mencapai 1,5 kilometer.

Gatot tidak menutup kemungkinan bila jenazah Fikri telah melewati Pintu Air Manggarai.

Sebab, pintu air tersebut sedang tidak ditutup pada Selasa ini.

Baca juga: Baru 2 Pekan, Tanggul Jatipadang Jebol Lagi, Satu Rumah Hanyut

"Nanti kalau sudah lewat dari pintu Manggarai, kami akan kontak lagi teman kami di wilayah Selatan dan pusat untuk lanjut pencarian," ujarnya. 

Gatot menyebut, proses pencarian akan dihentikan saat hari mulai gelap dan akan kembali dilanjutkan pada Rabu (24/4/2019). 

Sebelumnya, bocah Fikri hanyut di Sungai Ciliwung setelah nekat menceburkan diri, meski ia tak bisa berenang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com