Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Belum Surut, 209 Warga Kembangan Utara Masih Mengungsi

Kompas.com - 28/04/2019, 11:51 WIB
Tatang Guritno,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 60 kepala kekuarga (kk) atau 209 warga RT 007 RW 001 Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat belum dapat kembali ke rumahnya karena karena banjir masih merendam kawasan tersebut setinggi 100 sentimeter, Minggu (28/4/2019) siang ini.

Dalam pantauan Kompas.com pukul 11.30 di lokasi banjir tersebut, beberapa warga beraktivitas di bawah tenda pengungsian di RT 07 atau beralih ke rumah tetangga dan keluarga terdekat.

Seorang warga bernama Riyadi (33) berharap banjir segera surut karena dikhawatirkan genangan akan menimbulkan banyak jentik nyamuk dan kuman.

Baca juga: BPBD DKI: Minggu Pagi, Masih Tersisa 3 Titik Banjir di Jakarta

Sejak banjir merendam kawasan tersebut Sabtu (27/4/2019) subuh, lanjut Riyadi, debit air turun sangat lambat.

"Air turunnya lama di sini, saya khawatirnya kalau begini terus nanti ada jentik dan makin banyak kuman. Tapi syukurlah kalau dari posko pengungsian, pasokan makanan sampai hari ini aman," sebut Riyadi yang ditemui sedang mencuci motornya menggunakan air genangan banjir.

Sedangkan Herpan (35) seorang warga yang bekerja sebagai karyawan swasta mengeluhkan kondisi banjir yang berakibat pada tidak adanya pemasukan untuk keluarga.

 

Baca juga: Minggu Pagi, Pintu Air Pos Angke Hulu Siaga II dan 12 Titik Banjir Di DKI Jakarta

Jika banjir terus berkanjut maka Herpan mesti menambah izin di kantornya.

"Dari kemarin Sabtu saya udah izin enggak masuk. Kalau banjir terus berlanjut kita juga kesusahan, ini beberapa warga bekerja sebagai pedagang kaki lima juga enggak punya pemasukan, karena bahan jualan mereka ada di dalam rumah dan belum bisa diambil," sebut Herpan.

Di lokasi pengungsian, segala kebutuhan terpenuhi, seperti logistik, tikar dan selimut. Namun, Herpan mengeluhkan belum adanya bantuan makanan berupa nasi hingga siang ini.

"Dari kemarin baru dapet mi instan, biskuit sama sayuran. Belum dapat nasi. Jadi berasa kurang," katanya. 

Sementara itu ditemui di lokasi banjir, Lurah Kembangan Utara Rudi Harianto menjanjikan pasokan logistik untuk makan siang dan malam para pengungsi

"Nanti kami siapkan 300 boks nasi untuk makan siang dan malam. Ya memang belum sempat untuk kemarin, tapi nanti siang makanan berupa nasi akan datang, saya sudah pastikan," paparnya.

Untuk saat ini Rudi mengaku penanggulangan banjir hanya bisa menunggu debit air Kali Angke turun. Selain itu jika hujan tiba Rudi akan memindahkan posko pengungsian ke aula RPTRA Kembangan.

"Kalau hujan kita pindahkan semua pengungsi ke RPTRA Kembangan. Sementara pakai tenda disini karena keinginan warga untuk tidak mengungsi ditempat yang jauh dari rumahnya," tambah Rudi.


Ke depan untuk menanggulangi banjir di kawasan ini, Rudi sudah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk membangun turap disekitar Kali Angke. Saat ini proses tersebut terkendala karena masih harus melakukan pembebasan lahan milik salah seorang warga.

"Sudah saya usulkan dan koordinasikan untuk pembangunan turap. Kalau ada turap nantinya air dari Kali Angke akan tertahan dan tidak sampai menggenangi rumah warga," tutur Rudi.

Adapun melalui akun twitter resminya BPBD DKI Jakarta mengatakan saat ini masih terdapat tiga titik banjir yang berada di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.

Tiga titik itu terdapat di RW 005 dan 008 Kelurahan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, dengan ketinggian air 10 hingga 20 sentimeter dan RW 001 Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat dengan ketinggian air masih berkisar 10 sentimeter hingga 100 sentimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com