Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg PSI Mengaku Dianiaya hingga Dicekik Saat Rekapitulasi Suara

Kompas.com - 03/05/2019, 16:18 WIB
Cynthia Lova,
Icha Rastika

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon anggota legislatif Partai Solidaritas Indonesia (PSI) daerah pemilihan Beji, Cinere, Limo, Andi Rudini Lumban Gaol, mengaku menjadi korban dugaan penganiayaan saat rekapitulasi suara di Gor Perumahan BPK, Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere, Depok, pada Rabu (1/5/2019).

Penganiayaan tersebut juga ramai diperbincangan netizen di media sosial Twitter.

Humas PSI Kota Depok, Leo Fran Pinem, mengatakan, peristiwa itu berawal ketika Andi Rudini Lumban Gaol yang juga merupakan saksi PSI dan menjabat sebagai Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok menghadiri rapat pleno Kecamatan Cinere.

Baca juga: Real Count Sementara KPU Pileg DPRD DKI: PAN hingga PSI Masuk 5 Besar

Karena jarang melihat Andi saat penghitungan surat suara, satu anggota PPK Kecamatan Cinere yang melihatnya memanggil Andi menggunakan pengeras suara untuk menanyakan keberadaannya selama 10 hari proses penghitungan surat suara.

Menurut anggota PPK, Andi tak pernah kelihatan sebelumnya. Andi pun menjelaskan alasannya baru muncul pada akhir perhitungan suara.

Ia mengaku tak sempat karena keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya.

Saat Andi menanyakan aturan dan regulasi yang membatasi partai politik untuk mendapatkan salinan rekapitulasi suara, salah satu petugas PPK tidak terima dan memanggil Panitia Pengawas Kecamatan Cinere.

“Anggota PPK tersebut tidak terima, lalu memprovokasi peserta pleno dengan pengeras suara. Dia bilang apakah PSI berhak mendapatkan hasil rekapitulasi, sebagian saksi partai setuju atau tidak, mereka jawab tidak,"ucap Leo.

"Lalu saksi PSI berdalih bahwa percaya pelaksanaan pemilu yang dilakukan KPU yang hasilnya lagi direkap oleh petugas PPK, berjalan baik. Namun, yang terjadi justru malah salah paham,” kata Leo.

Salah paham tersebut berujung kericuhan ketika Andi mencoba mengklarifikasi insiden persekusi yang menimpanya.

Baca juga: PSI Laporkan Dana Kampanye Rp 84,6 Miliar

Bukannya mendapat penjelaskan, kader PSI itu mengaku justru mendapat perlakuan yang tidak mengenakan dan mendapatkan provokasi dan persekusi.

“Leher saksi PSI (Andi) sempat dicekik dan mengalami luka berbekas cakaran tangan. Akhirnya, terjadi keributan di ruang sidang pleno. Peristiwa itu redam setelah dilerai polisi dan korban diamankan ke luar ruangan,” kata Leo.

Dugaan persekusi dan penganiayaan di tempat rekapitulasi perhitungan suara di Kecamatan Cinere, DPD PSI Kota Depok ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian.

“Kami mendukung langkah jalur hukum yang dilakukan korban yang juga selaku Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok. Kami sudah laporkan kasus ini ke Polresta Depok,” ucap Leo.

Saat Kompas.com mengonfirmasi kasus tersebut, belum ada jawaban dari pihak kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com