Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Gali Makam Bayi yang Tewas Dianiaya Ayahnya di Kebon Jeruk

Kompas.com - 03/05/2019, 17:17 WIB
Jimmy Ramadhan Azhari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi berencana menggali kembali makam bayi berinisal KQS (3 bulan) yang menjadi korban pembunuhan dan penganiayaan ayahnya sendiri.

Kapolsek Kebok Jeruk AKP Erick Sitepu mengatakan, langkah itu dilakukan untuk mencari bukti dalam menetapkan sang ayah, MS (23), sebagai tersangka.

"Rencana begini, gara-gara puskesmas enggak lapor polisi bayinya ini sudah keburu dikubur. Rencananya minggu depan mau ada buka makam diotopsi," kata Erick saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (3/5/2019).

Baca juga: Seorang Bapak di Kebon Jeruk Diduga Aniaya Anaknya hingga Tewas

Namun, menurut dia, polisi sudah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut.

Polisi pun akan melakukan gelar perkara dalam menentukan cukup atau tidaknya alat bukti untuk menjerat terduga pelaku sebagai tersangka.

Adapun MS diduga menganiaya anaknya, KQS, hingga tewas.

Hal itu disimpulkan dari bekas luka pukulan dan gigitan di kepala korban serta kondisi tangan jenazah bayi yang patah.

"Jadi si bayi ini meninggal hari Sabtu (27/4/2019) dibawa ke puskesmas, cuma orang tuanya minta puskesmas surat kematian. Sama puskesmas ditolak. Salahnya dia (pihak puskesmas) enggak lapor (polisi)," ujar Erick.

Baca juga: 5 Fakta Ibu Gendong Bayi Terjun ke Sungai, Keluarga Sempat Mencari hingga Kedua Korban Tewas

Namun, pada Selasa (30/4/2019), pelaku kembali datang ke puskesmas untuk meminta surat kematian KQS. Barulah pihak puskesmas melaporkan masalah ini ke polisi.

Akhirnya, polisi mengamankan pelaku di kediamannya yang berada di Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada Rabu (1/5/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com