Di kardus tersebut ada tulisan 'Kepada Yth Bapak Toto Utmo Budi Santoso Direktur Satgas BPN PS Jl Kertanegara No 36 Jakarta Selatan' dan 'Dari Moh Taufik Seknas Prabowo-Sandi Jl HOS Cokro Aminoto no 93 Menteng Jakarta Pusat'.
CEO Sekretaris Nasional Prabowo-Sandi, M Taufik, membantah bahwa dua kardus formulir C1 yang diamankan polisi tersebut milik Seknas Prabowo-Sandi.
Dia mengatakan, kop surat yang ditemukan bersama form C1 itu tidak memiliki kop surat resmi Seknas Prabowo-Sandi.
Baca juga: Soal Temuan C1 di Mobil Sigra, Seknas Prabowo-Sandi Akan Lapor Polisi dan Bawaslu
"Kalau Seknas kop suratnya musti begini ada ini (menunjukkan tanda Seknas) dan kalau saya yang mengeluarkan surat ada tulisannya Sekretaris Nasional," kata Taufik, kemarin.
Soal kardus formulir C1 yang ditempeli tulisan atas nama dirinya, Taufik menyebutkan bahwa ia tak pernah mengirim maupun menerima surat itu.
"Ya ini ada yang rekayasalah. Menurut saya rekayasa, kenapa, di situ kan pakai nama saya. Anda bayangin, saya hari itu tidak ada di sini, kok bisa tanda tangan surat," ucap dia.
Taufik mengatakan, Seknas Prabowo-Sandi tak pernah mengumpulkan formulir C1, apalagi dari luar kota.
C1, kata dia, hanya dipegang saksi masing-masing tanpa dikirim ke Jakarta.
"Seknas tidak pernah mengumpulkan C1, kalau Anda mau tahu C1 DKI banyak di sini. Ini Seknas enggak pernah ngumpulin yang dari luar daerah," kata Taufik.
Lapor ke Polisi dan Bawaslu
Karena tidak merasa memiliki kedua kardus tersebut, Pihak Seknas Prabowo-Sandi akan melaporkan hal itu ke Bawaslu DKI Jakarta.
"Kami melakukan langkah hukum. Makanya tadi tim advokasi kami mendatangi Bawaslu DKI," kata Taufik.
Selain melapor ke Bawaslu, Taufik akan membuat laporan ke polisi dan meminta agar polisi memeriksa sopir mobil Sigra yang membawa dua kardus tersebut.
Apalagi, formulir tersebut juga berisi tanda tangan Taufik tetapi tanpa kop surat Seknas Prabowo-Sandi.
"Buat laporan ke polisi. Kuak dan buka dong kejadian yang sebenarnya. Kan gampang menelusuri sebab riwayat pemesanannya ada. Siapa yang mesan mobil itu. Terus di mana diambilnya. Jadi kan bisa ditanya ke sopirnya itu siapa yang order, masa jin yang mesan kan tidak," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.