Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan 2 Kardus Formulir C1 dari Boyolali di Menteng dan Bantahan Seknas Prabowo-Sandi

Kompas.com - 07/05/2019, 08:05 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi


Di kardus tersebut ada tulisan 'Kepada Yth Bapak Toto Utmo Budi Santoso Direktur Satgas BPN PS Jl Kertanegara No 36 Jakarta Selatan' dan 'Dari Moh Taufik Seknas Prabowo-Sandi Jl HOS Cokro Aminoto no 93 Menteng Jakarta Pusat'.

Seknas Prabowo-Sandi bantah

CEO Sekretaris Nasional Prabowo-Sandi, M Taufik, membantah bahwa dua kardus formulir C1 yang diamankan polisi tersebut milik Seknas Prabowo-Sandi.

Dia mengatakan, kop surat yang ditemukan bersama form C1 itu tidak memiliki kop surat resmi Seknas Prabowo-Sandi.

Baca juga: Soal Temuan C1 di Mobil Sigra, Seknas Prabowo-Sandi Akan Lapor Polisi dan Bawaslu

"Kalau Seknas kop suratnya musti begini ada ini (menunjukkan tanda Seknas) dan kalau saya yang mengeluarkan surat ada tulisannya Sekretaris Nasional," kata Taufik, kemarin.

Soal kardus formulir C1 yang ditempeli tulisan atas nama dirinya, Taufik menyebutkan bahwa  ia tak pernah mengirim maupun menerima surat itu.

"Ya ini ada yang rekayasalah. Menurut saya rekayasa, kenapa, di situ kan pakai nama saya. Anda bayangin, saya hari itu tidak ada di sini, kok bisa tanda tangan surat," ucap dia.

Taufik mengatakan, Seknas Prabowo-Sandi tak pernah mengumpulkan formulir C1, apalagi dari luar kota.

C1, kata dia, hanya dipegang saksi masing-masing tanpa dikirim ke Jakarta.

"Seknas tidak pernah mengumpulkan C1, kalau Anda mau tahu C1 DKI banyak di sini. Ini Seknas enggak pernah ngumpulin yang dari luar daerah," kata Taufik.

Lapor ke Polisi dan Bawaslu

Karena tidak merasa memiliki kedua kardus tersebut, Pihak Seknas Prabowo-Sandi akan melaporkan hal itu ke Bawaslu DKI Jakarta.

"Kami melakukan langkah hukum. Makanya tadi tim advokasi kami mendatangi Bawaslu DKI," kata Taufik.

Selain melapor ke Bawaslu, Taufik akan membuat laporan ke polisi dan meminta agar polisi memeriksa sopir mobil Sigra yang membawa dua kardus tersebut.

Apalagi, formulir tersebut juga berisi tanda tangan Taufik tetapi tanpa kop surat Seknas Prabowo-Sandi.

"Buat laporan ke polisi. Kuak dan buka dong kejadian yang sebenarnya. Kan gampang menelusuri sebab riwayat pemesanannya ada. Siapa yang mesan mobil itu. Terus di mana diambilnya. Jadi kan bisa ditanya ke sopirnya itu siapa yang order, masa jin yang mesan kan tidak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com