Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan 2 Kardus Formulir C1 dari Boyolali di Menteng dan Bantahan Seknas Prabowo-Sandi

Kompas.com - 07/05/2019, 08:05 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Pusat menerima laporan dari Polres Jakarta Pusat tentang penemuan dua kardus berisi salinan formulir C1 asal Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada akhir pekan lalu. 

Dua kardus salinan formulir C1 tersebut ditemukan di dalam sebuah mobil oleh polisi.

Ketua Divisi Hukum dan Penanganan Pelanggaran Bawaslu DKI Jakarta Puadi mengatakan, Polres Jakarta Pusat menemukan salinan formulir itu saat tengah melakukan operasi lalu lintas di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (4/5/2019) lalu.

Ketika itu sebuah mobil berjenis Daihatsu Sigra melintas saat petugas tengah melakukan operasi lalu lintas pada sekitar 10.30 WIB.

Baca juga: Soal Temuan C1 Boyolali, M Taufik dan Toto Akan Dipanggil Bawaslu

Petugas menghentikan mobil tersebut karena dinilai melanggar lalu lintas dan memakai pelat nomor yang berbeda.

"Polisi kan kalau operasi lihat-lihat nomor pelat dari mana. Pada saat diberhentikan, pas dibuka ada dua kardus yang ada tulisan C1 Kabupaten Boyolali," ucap Puadi saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/5/2019).

Mobil tersebut beserta dua kardus salinan formulir C1 kemudian dibawa ke kantor Bawaslu Jakarta Pusat.

"Lalu Bawaslu Jakpus koordinasi ke kami. Kami coba lakukan investigasi, penelusuran lebih lanjut," kata dia.

Saat ini polisi tengah memeriksa sopir mobil tersebut. Puadi belum bisa memastikan apakah salinan formulir tersebut merupakan formulir C1 asli atau tidak.

"Kalau memang cukup kuat alat bukti ya dijadikan temuan, diregistrasi pleno baru setelah itu diklarifikasi apakah nanti ada dugaan pelanggaran pidana atau tidak. Kami belum bisa simpulkan ini palsu atau asli," ujar dia.

 

Kordinator Divisi SDM Bawaslu Jakarta Pusat Roy Sofia Patra Sinaga menyebutkan, ribuan formulir tersebut diduga berisi catatan perolehan suara yang berbeda dengan hasil rekapitulasi di TPS.

"Yang kardus putih 2.006 C1 salinan, yang kardus coklat 1.671. Menguntungkan (pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut) 02," kata Roy saat dikonfirmasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com