BEKASI, KOMPAS.com - General Manager PT Jasa Marga Cabang Tol Jakarta-Cikampek Raddy R Lukman mengatakan, operasional jalan tol layang Jakarta-Cikampek II (elevated) nantinya bisa mengurangi beban jalan tol di bawahnya hingga 50 persen.
Hal itu karena jumlah lajur tol layang tersebut separuh dari jumlah lajur tol di bawahnya.
Ia juga mengatakan, jalan tol layang yang dimulai dari Cikunir hingga Karawang Barat itu mampu memecah penumpukan kendaraan yang kerap terjadi di jalan Tol Jakarta-Cikampek saat ini.
"Di atas kan (lajurnya) 2 kali 2, kira-kira naik setengahnya kan 4 per 8 ya. Itu bisa kepecah kan karena naiknya mulai dari Cikunir yang tadinya pertemuan tiga ruas itu bisa kepecah," kata Raddy saat dikonfirmasi, Selasa (7/5/2019).
Baca juga: Konstruksi Tol Layang Jakarta-Cikampek Sudah Mencapai 81 Persen
Menurut Raddy, titik awal tol layang yang berada di Cikunir sudah tepat, mengingat titik di Cikunir merupakan yang paling sering terjadi penumpukan kendaraan.
Dengan adanya tol layang tersebut, pengendara yang hendak berpergian jauh ke arah Cikampek bisa langsung naik ke tol layang.
"Insya Allah dengan naiknya kapasitasnya 50 persen ke atas (jalan tol layang) kan bisa kebagi tuh. Memang itu buat yang berpergian jauh bisa gunakan jalan atas," ujar Raddy.
Baca juga: Penghentian Sementara Tol Layang Japek Harus Disosialisasikan
Kendati demikian, maksimalnya fungsi jalan tol layang ditentukan dari tarif yang akan ditetapkan pemerintah nantinya.
Apabila ketentuan tarif jalan tol layang cocok dengan pengendara, maka peran jalan tol layang untuk memecah kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek bisa maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.