Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jami Al Mukarrohmah, Masjid dengan Makam Penyebar Islam Tertua di Jakarta

Kompas.com - 11/05/2019, 04:11 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid Jami Al Mukarrohmah dikenal sebagai masjid dengan makam ulama penyebar agama Islam tertua di wilayah DKI Jakarta.

Masjid yang dapat menampung 600 hingga 700 orang tersebut berada di Jalan Lodan Raya 99, Kampung Bandan, Ancol, Jakarta Utara.

Meski bangunannya tidak besar, Masjid Jami Al Mukarrohmah selalu dikunjungi para peziarah.

Ketua Masjid Jami Al Mukarrohmah, Alwi Bin Ali Asy Syathri menceritakan sejarah berdirinya masjid tersebut. Menurut dia, ada dua makam ulama di masjid ini.

"Jadi di sini terdapat dua makam Ulama penyebar agama Islam yang berasal dari Yaman. Beliau menyebarkan Islam ke Nusantara, mulai dari India, menuju Aceh, hingga akhirnya sampai ke sini. Keduanya syiar di wilayah ini hingga wafat," kata Alwi, Jumat (10/5/2019).

Baca juga: Menengok Pohon Kurma di Masjid Al Barkah Bekasi yang Berbuah Tiap Ramadhan

Kedua Ulama tersebut, Lanjut Alwi, bernama Habib Mohammad Bin Umar Qlqudsi yang wafat pada tanggal 23 Muharram tahun 1118 Hijriah atau 1697 Masehi dan Habib Ali Bin Abdurrahman Ba'Alawi yang wafat tanggal 15 Ramadhan tahun 1122 Hijriah atau 1701 Masehi.

"Setelah itu 200 tahun kemudian datanglah Habib Abdurrahman Bin Alwi Asy Syathri, beliau kemudian membangun masjid ini pada tahun 1879 disamping makam kedua pendahulunya," kata Alwi.

Makam Ulama Di Dalam Masjid Masjid Jami Al - Mukarrohmah, Jumat (10/5/2019). KOMPAS.com/ TATANG GURITNO Makam Ulama Di Dalam Masjid Masjid Jami Al - Mukarrohmah, Jumat (10/5/2019).
Ia juga bercerita, Masjid Jami' Al Mukarrohmah pertama kali dikenal dengan nama Masjid Maqam Kramat Kampung Bandan.

"Baru saat dibangun lagi pada tahun 2006 diberi nama Jami' Al Mukarrohmah. Jami' itu artinya Jamaah, Al Mukarrohmah adalah yang dimuliakan oleh Allah," ucap Alwi. 

Di sekitar Masjid Jami Al Mukarrohmah, terdapat dua pohon kurma. Menurut Alwi, usia kedua pohon itu lebih kurang 40 tahun.

Saat ini, satu pohon di dekat pintu masuk masjid sudah tak berbuah, sedangkan satu lainnya selalu berbuah mendekati Ramadhan, selama Ramadhan, atau saat Lebaran.

"Saat ini buah kurma muda dari salah satu pohon sering diminta peziarah. Mereka percaya kurma dari pohon itu dapat membantu kesuburan, atau proses ingin punya anak," kata Alwi lagi.

Baca juga: Atap Masjid Assyafiiyyah di Tamansari Ambruk

Saat ini, ada 4 makam ulama yang menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut.

Selain itu, terdapat 3 makam tak bernama yang menurut Alwi adalah makam warga Kampung Bandan.

"Itu makam warga Kampung Bandan yang dulu saat zaman VOC sejarahnya mereka merupakan warga dari wilayah Banda, Maluku yang ditawan oleh Belanda dan dibawa ke Jakarta," ucap dia. 

"Pernah ada peziarah dari Banda datang, dan menurutnya Nisan di kuburan itu sama dengan nisan yang ia temui di daerahnya," tutur Alwi.

Saat bulan Ramadhan, Masjid Jami Al Mukarrohmah selalu menyediakan 80 hingga 100 takjil untuk para peziarahnya.

Mereka tidak hanya datang dari DKI Jakarta, tetapi juga dari luar wilayah DKI Jakarta untuk berziarah di Masjid Jami Al Mukarrohmah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com