Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Buka Puasa di Dalam MRT Hanya Boleh Makan Kurma dan Air Putih?

Kompas.com - 06/05/2019, 12:58 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta hanya memperbolehkan penumpang berbuka puasa dengan minum air mineral dan makan kurma.

Selain kurma dan air mineral tidak diperbolehkan.

Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengatakan, hal itu disebabkan jenis minuman lain dikhawatirkan berpotensi menimbulkan lengket dan noda jika tumpah.

Baca juga: Penumpang MRT yang Ketahuan Buka Puasa Selain dengan Kurma dan Air Mineral Akan Diminta Turun dari MRT

"Dan ada kemungkinan tetesannya yang berbahaya untuk kebersihan jangka panjang. Kalau untuk kurma peraturannya hampir sama, makanan yang lain itu, kan, berpotensi menimbulkan remah kemudian nanti ada aroma berbeda-beda susah hilang dari kereta," ucap Kamaludin saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/5/2019).

Menurut dia, jika hanya memakan kurma bisa meminimalisasi sampah. 

"Sampahnya juga, kan, cuma bijinya saja. Bisa disimpan di saku dulu jadi tidak akan membuat sampah juga," katanya. 

Baca juga: Hanya Boleh Makan Kurma dan Minum Air Putih Saat Buka Puasa di Kereta MRT

Untuk memantau para penumpang saat berbuka puasa, setiap gerbong akan diawasi petugas keamanan. 

Jika penumpang melanggar peraturan akan diberikan sanksi.

"Yang diperbolehkan hanya air putih dan kurma, kalau ada yang lainnya akan diingatkan langsung oleh sekuriti dan staf. Jadi kalau ada makan yang lain mohon maaf nanti penumpangnya akan kami minta turun di stasiun selanjutnya," tutur Kamaluddin. 

Baca juga: Penumpang Diizinkan Buka Puasa di Dalam KRL

Sebelumnya, Kamaluddin mengatakan, PT MRT Jakarta mengizinkan penumpang untuk makan dan minum di dalam MRT saat buka puasa selama bulan Ramadhan.

Namun, penumpang hanya boleh minum air putih dan minum kurma saja. 

"Peraturannya bukan diperbolehkan makan di dalam kereta tapi diperbolehkan membatalkan puasa saat azan maghrib dengan minum air putih dan makan kurma saja di dalam kereta," ucap Kamaludin saat dikonfirmasi, Sabtu (4/5/2019).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com