JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Moazzam Malik mengaku tak lagi menjabat dalam beberapa pekan mendatang.
Ketika memberi sambutan dalam perayaan 70 tahun hubungan diplomatik Inggris dengan Indonesia, Moazzam menyampaikan kesan mendalamnya terhadap Indonesia.
"Bulan depan masa jabatan saya sebagai Dubes Inggris berakhir. Saya sedih tapi pada saat yang sama saya merasa gembira. Karena saya pergi dengan harapan besar," kata Moazzam, di Museum Perumusan Naskah Proklamasi di Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (12/5/2019).
Baca juga: Dubes Inggris Salut dengan Pemilu Serentak di Indonesia yang Rumit
Selama lima tahun tinggal di Indonesia, Moazzam mengaku melihat banyak kemajuan. Indonesia, menurutnya, bisa jadi contoh bagi negara berkembang lainnya.
"Saya sangat bangga atas pencapaian Indonesia mulai dari keberhasilan menggelar salah satu pemilu yang terbesar dan paling rumit hingga menyaksikan beroperasinya MRT sebagai moda transportasi terpadu yang kehadirannya sudah ditunggu selama bertahun-tahun," ujar dia.
Kekuatan Indonesia, kata Moazzam, ada pada bangsanya. Indonesia adalah negara demokrasi dengan jumlah penduduk bergama Islam terbesar. Ia menilai Indonesia bisa menjadi sumber inspirasi bagi komunitas muslim di seluruh dunia, termasuk dirinya yang keturunan Pakistan.
"Tetapi untuk mencapai potensinya, saya kira Indonesia harus bekerja keras. Khususnya di bidang pendidikan, tetapi juga untuk menjaga nilai-nilai demokrasi, khususnya untuk hak-hak minoritas, ada banyak tantangan untuk perekonomian juga, perlu keberanian dalam kebijaksanaan untuk meningkatkan kinerja perekonomian walaupun Indonesia berhasil angka pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen, tetapi saya kira Indonesia perlu lebih besar lagi," ujar dia.
Baca juga: Dubes Inggris: Mudah-mudahan LRT Jakarta Cepat Beroperasi
Moazzam mengaku selama lima tahun ini membentuk ikatan emosi yang sangat erat dengan Indonesia. Ia punya banyak teman di Indonesia dan berjanji akan kembali ke Tanah Air.
"Saya pasti akan balik ke Indonesia mencoba naik MRT dan mudah-mudahan LRT cepat beroperasi karena saya juga mau coba," kata Moazzam.
Soal penggantinya, Moazzam enggan membocorkan. Ia menyebut seperti dirinya, penggantinya tengah belajar Bahasa Indonesia sebelum resmi menjabat.
"Nama beliau belum diumumkan tetapi mungkin beberapa minggu ke depan insya Allah diumumkan," kata dia.
Moazzam menjabat Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN dan Timor Leste sejak Oktober 2014. Pada 18 Desember 2014, ia menyerahkan surat kepercayaan dari Ratu Elizabeth II pada Presiden Joko Widodo untuk meresmikan statusnya sebagai Duta Besar.
Ia adalah duta besar muslim pertama yang ditunjuk Inggris untuk Indonesia. Sebelum menjabat sebagai duta besar, lulusan Oxford ini menjabat direktur jenderal di Departemen Pembangunan Internasional Inggris. Saat itu dia bertugas mengawasi kerja sama Inggris di Timur Tengah, Asia Barat, dan memimpin hubungan Inggris dengan berbagai organisasi multilateral.
Untuk melancarkan tugasnya selama di Indonesia, ia pun sempat belajar Bahasa Indonesia selama 6 bulan pada 2014. Selama 5 bulan ia belajar di London sedangkan selama 1 bulan ia belajar di Yogyakarta.
Pada 2017 Moazzam Malik sempat membuat heboh karena kicauannya soal tak ada sopir asli Papua ketika ia berkunjung ke sana. Kicauan tersebut menuai kontroversi dari warganet dan politikus. Ia kemudian meminta maaf atas kicauan itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.