JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar mengenai adanya anggota TNI yang meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto karena penyakit cacar monyet atau monkey pox tersebar lewat jejaring WhatsApp, Sabtu (18/5/2019).
Pesan singkat yang beredar menampilkan sebuah foto seorang anggota TNI beserta biodata lengkapnya dan informasi kematian akibat penyakit cacar monyet.
Tubuh seorang anggota TNI itu penuh dengan bintik-bintik merah selayaknya orang menderita penyakit cacar.
Baca juga: Dinkes DKI Andalkan Perilaku Hidup Bersih Tangkal Cacar Monyet
"Telah meninggal dunia saudara Supran Sida di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta," bunyi keterangan dalam tangkapan layar yang beredar di WhatsApp tersebut.
Namun, kabar itu langsung ditepis Kepala RSPAD Gatot Subroto Mayjen dr Terawan.
"(Informasi) itu hoaks," kata Terawan saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (19/5/2019).
Baca juga: Hoaks Anggota TNI Meninggal karena Cacar Monyet, Begini Cerita Sebenarnya...
Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa juga membantah kabar bohong tersebut. Ia menyebut, anggota TNI yang fotonya tersebar luas memang sakit, tetapi bukan cacar monyet.
"Tidak benar ada kasus meninggalnya anggota TNI yang disebabkan oleh monkey pox. Benar ada yang meninggal, tetapi karena kode etik kedokteran, medical record almarhum tidak bisa kami buka," kata Andika di Markas Kopassus, Jakarta Timur, Senin (21/5/2019) sore.
Baca juga: [HOAKS] Cacar Monyet Ditemukan di Wilayah Batam
Tanpa menyebut identitas pasien, Anjar mengatakan, pasien tersebut merupakan anggota Babinsa dari Lampung yang sudah mengalami penyakt selama berbulan-bulan.
Menurut Anjar, penyakit yang dialami pasien tersebut memang memiliki gejala yang mirip dengan penyakit cacar monyet yaitu adanya bercak di sekujur tubuh.
"Sudah dirawat beberapa hari tapi tidak ada perbaikan. Terakhir-terakhir, ada mimisan kemudian muncul bercak-bercak, ada gangguan darah yang memunculkan bintik-bintiknya," ujar Anjar.
Baca juga: Viral Isu Cacar Monyet Masuk ke Batam, Kemenkes Beri Bantahan
Ia melanjutkan, pasien tersebut akhirnya tidak tertolong setelah dirawat beberapa waktu di RSPAD Gatot Subroto.
Namun, ia memastikan, pasien itu tidak mengalami penyakit cacar monyet.
"Kondisi yang bersatu meninggal tidak indikasi ada cacar monyet. Cacar monyet itu sembuh dalam tiga minggu dan pasien ini sudah kami tangani," ucapnya.
Andika mengatakan, pihaknya tidak ingin memperpanjang kasus hoaks itu ke jalur hukum.
"Tidak, sudah saya putuskan kami tidak akan cari. Enggak perlu. Hanya, informasi ini tidak usah lagi dipercaya karena memang enggak benar," ujar Andika.
Dalam sepekan terakhir, Singapura tengah menghadapi wabah virus zoonosis langka yang ditularkan ke manusia melalui hewan.
Baca juga: Hoaks Anggota TNI Tewas akibat Cacar Monyet di RSPAD
Virus itu menyebabkan gangguan kesehatan itu dikenal sebagai cacar monyet.
Pembawa virus ini ke Singapura yakni seorang turis asal Nigeria yang datang ke Negeri Singa itu pada 28 April. Dia terbukti mengidap virus ini pada 8 Mei 2019.
Virus ini banyak ditemukan di negara-negara Afrika Barat dan Afrika Tengah. Virus ini ditularkan ke manusia melalui hewan-hewan pengerat.
Hingga saat ini, virus itu dipastikan belum merambah dan menyebar di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.