Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonsiliasi, TNI Jabat Tangan dengan Warga di Petamburan

Kompas.com - 22/05/2019, 11:37 WIB
Verryana Novita Ningrum,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Para anggota TNI Angkatan Darat menyisir sepanjang Jalan KS Tubun, khususnya bertemu beberapa warga yang berada di gang-gang kecil pada Rabu (22/05/2019).

Penyisiran dilakukan pada pukul 10.30.

Ini dilakukan untuk berdiskusi dan rekonsiliasi langsung bersama warga agar tetap tenang dan menjaga situasi tetap aman.

Baca juga: Warga KS Tubun Bagikan Air Minum untuk Polisi yang Halau Massa

Gang pertama yang disusuri oleh TNI adalah Jalan Pertamburan III yang didalamnya juga terdapat markas FPI.

Puluhan warga yang sudah menunggu di balik portal gang menyambut TNI yang datang.

"Hidup Pak TNI, kami cinta TNI, hidup TNI," kata para warga bersorakkan di jalan tersebut.

Di tengah rekonsiliasi, para warga pun terus-terusan berteriak mendukung TNI.

"Ini kan bulan puasa, kami berharap jangan emosi, ya. Ini kami akhirnya nemenin bapak-bapak ini. Jangan emosi ya," kata salah satu anggota TNI.

Warga pun memahami dan diskusi diakhiri dengan berjabat tangan antara para TNI dan warga.

Sebelumnya, pukul 9.50, setelah situasi kondusif, warga dari Jalan Petamburan III tersebut sempat beramai-ramai keluar dan meneriaki puluhan polisi yang jaraknya 500 meter dari mereka.

Baca juga: Jalan KS Tubun Ada Aksi 22 Mei, Ini Pengalihan Arusnya

Seperti diketahui, kerusuhan pecah di sepanjang Jalan KS Tubun dini hari tadi. Belasan mobil warga dibakar massa.

Polisi dan TNI masih berjaga di sekitaran.

Warga diminta tetap tenang dan boleh melakukan aktivitas seperti biasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com