JAKARTA, KOMPAS.com - Lokasi sekitar gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, sepenuhnya dipagari dengan kawat berduri.
Pantauan Kompas.com pada pukul 11.15 WIB, aparat kepolisian menurunkan kawat berduri dari mobil.
Kawat berduri kemudian direntangkan dari ujung pagar Bawaslu hingga ujung pagar gedung Sarinah.
Alhasil, kedua jalur jalan baik arah Monas maupun Bundaran HI sudah ditutupi kawat tersebut.
Baca juga: Kepolisian Tangkap 20-an Provokator Kerusuhan Pasca-demo di Bawaslu
Selain kawat berduri, polisi juga menggunakan separator beton yang diletakkan memanjang sesuai posisi kawat berduri.
Polisi juga membentuk barikade dengan memegang tameng dan tongkat baik di depan kawat berduri maupun di bagian dalam.
Pukul 11.44 WIB, sebagian petugas juga menuju arah Bundaran Hotel Indonesia untuk mengamankan wilayah tersebut.
Sayup-sayup juga terdengar massa meneriaki polisi dan menyanyikan yel-yel.
Adapun aksi unjuk rasa terkait hasil Pemilu 2019 berlangsung pada Selasa (21/5/2019). Aksi yang awalnya damai kemudian ricuh.
Baca juga: Antisipasi Pergerakan Massa, TNI-Polri Perketat Penjagaan Kantor KPU dan Bawaslu
Mereka merusak pagar besi di Gedung Bawaslu sekitar pukul 22.00. Polisi pun bergerak membubarkan paksa massa.
Menurut polisi, kericuhan terjadi karena ulah provokator yang baru datang malam hari.
Massa berlarian ke arah Tanah Abang, sebagian lagi ke arah Gondangdia dan terkonsentrasi di Jalan Agus Salim.
Kemudian, massa mulai mendatangi Bawaslu dan kembali ricuh.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.