Di tempat lain, Fitro membuat penggalangan dana melalui platform donasi Kitabisa.com atas usul warganet. Tak lama berselang, Vera kemudian mengunggah bidik layar beserta tautan donasi lagi-lagi lewat Twitter.
Ketiganya lantas dipertemukan oleh Go-jek pada Senin sore di Kantor Operasional Go-jek, Jakarta Selatan. Mereka saling berbagi kronologis peristiwa sambil mengapresiasi satu sama lain.
4. Dapat Rp 90 Juta plus Motor Baru
Hasil penggalangan dana sulit dipercaya. Dalam kurun 4 hari, jumlah donasi yang terhimpun mencapai lima kali lipat dari yang ditargetkan, yaitu menembus angka Rp 90,6 juta.
"Saya belum tahu sampai segitu, soalnya kan saya gaptek, tahunya WhatsApp saja sama telepon. Saya enggak percaya sama sekali, apa benar? Sedangkan uang yang saya butuhkan enggak segitu. Macam mimpi di siang bolong. Saya cuma bisa berterima kasih banyak sama Mas Fitro," ujar Anton yang sehari-hari bekerja sebagai buruh kontrak.
Tak berhenti di sana, Anton masih kecipratan berkah lain. Dia dihadiahi satu unit sepeda motor oleh perusahaan tempatnya bekerja, Go-jek.
"Belum tahu motornya nanti apa, cuma motor awal saya yang hilang itu beli tahun 2016. Lunas kredit 11 bulan, baru saya nikmati 8 bulan, eh, sudah ada yang 'mau' (mencuri). Ya, sudah lah," ujarnya.
5. Bakal gunakan uang donasi untuk kuliahkan anak-anaknya
Hal pertama yang terlintas di benak Anton saat mengetahui dirinya mendapatkan Rp 90 juta dari warganet hanyalah nasib anak-anaknya. Sebab, biaya pendidikan, terutama perguruan tinggi, belum sepenuhnya terjangkau bagi masyarakat dengan tingkat finansial sepertinya.
"Saya bercita-cita supaya bisa memberikan pendidikan setinggi-tinggnya untuk anak saya. Jangan sampai kayak orangtuanya, buruh," ujar pria dengan 4 anak itu.
Baca juga: Dapat Rp 90 Juta karena Antar Go-Food meski Motor Dicuri, Anton Ingin Kuliahkan 4 Anaknya
Dia berharap, uang puluhan juta yang ia terima usai kecurian motor tersebut bakal berguna buat mewujudkan impiannya menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi. Terutama, si sulung yang tak lama lagi akan lulus dari bangku SMA.
"Yang utama buat anak-anak sekolah. Ya, walaupun sekarang semua biaya pendidikan ditanggung pemerintah, tapi siapa yang bisa jamin anak-anak saya nanti bisa masuk (universitas) negeri semua? Belum tentu juga yang sulung ini bisa masuk negeri. Kalau enggak kan butuh uang lebih banyak lagi," Anton menjelaskan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.