Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneropongan Planet Jupiter di Planetarium Dibuka hingga Senin Depan

Kompas.com - 12/06/2019, 21:54 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Planetarium Jakarta di Jakarta Pusat masih membuka peneropongan planet Jupiter untuk umum hingga Senin (17/6/2019) depan. Peneropongan ini gratis bagi pengunjung, namun pengunjung diharuskan registrasi di tempat pada pukul 18.30-19.30 WIB.

"Kami buka dari Senin, Selasa, hari ini, terus Kamis, Jumat, dan dilanjut Senin. Sabtu dan Minggu enggak," kata Kepala Pelaksana Teknik Pertunjukan dan Publikasi Planetarium Jakarta, Eko Wahyu kepada Kompas.com, Rabu (12/6/2019).

"Enggak ada kuota jumlah pengunjung. Kami hanya batasi registrasinya 1 jam," tambah dia.

Eko mengatakan, peneropongan Jupiter terpaksa berhenti pada Senin (17/6/2019) karena penampakannya akan semakin redup.

Baca juga: Antusiasme Warga Meneropong Planet Jupiter di Planetarium

"Karena kalau Selasa, bulannya sudah mendekati purnama. Sudah terlalu terang jadi sudah nggak bagus lagi buat observasi," kata Eko.

Peneropongan itu merupakan bagian dari upaya edukasi kepada khalayak luas soal astronomi.

"Kami kasih observasi sendiri, benar seperti itu toh Jupiter, jangan hanya katanya-katanya. Sebenarnya ini edukasi masyarakat," kata Eko.

Ia melanjutkan, antusiasme pengunjung semakin tinggi dari hari ke hari. Pada Senin dan Selasa lalu, jumlah kunjungan mencapai 110 orang. Pada Rabu malam ini, jumlah tersebut diperkirakan makin banyak. Pihaknya menyediakan lima teleskop bagi para pengunjung.

"Hari ini mungkin lebih, ya. Ada 5 teleskop. Satu di atas untuk pengamatan bulan, untuk planet Jupiter 4 teleskop. Kemudian ada satu lagi, sementara untuk dokumentasi dulu. Kalau diperlukan akan dibantu untuk mengakomodir," kata dia.

Selain peneropongan planet Jupiter, pengunjung juga dapat meneropong bulan dan planet Saturnus. Namun, khusus planet Saturnus, peneropongan hanya bisa dilakukan agak malam, sekitar pukul 22.00 WIB.

"Saturnus hanya agak malaman sekitar jam 10, semoga itu pun masih cerah. Terlihat sejelas Jupiter, kelihatan cincinnya juga. Asal enggak mendung saja, itu penyakitnya memang," kata Eko.

Badan Penerbangan dan Antariksa AS atau National Aeronautics and Space Administration (NASA) telah memberitakan bahwa planet  Jupiter akan terlihat lebih terang sejak 10 Juni 2019 saat Jupiter, Bumi, dan Matahari berada dalam satu garis lurus.

NASA juga menyatakan bahwa bulan Juni ini merupakan bulan yang penuh fenomena astronomi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com