Berdasarkan keterangan polisi, para pelaku membawa enam kilogram emas di dalam etalase toko.
Total kerugiannya diperkirakan mencapai Rp 1,6 miliar.
Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif mengatakan, jajarannya segera menangkap pelaku.
Saat ini, anggotanya tengah mendalami bukti-bukti dan keterangan saksi, termasuk rekaman CCTV.
"Kami minta doanya, kami usahakan hanya dalam waktu singkat para pelaku sudah kami tangkap," ujarnya.
Sabilul menambahkan, para pelaku juga diketahui membawa senjata laras pendek.
Unit Identifikasi Polresta Tangerang menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) perampokan toko emas Permata di Jalan Raya Serang, Kampung Cariu, Desa Talagasari, Balaraja, Kabupaten Tangerang, Sabtu sekira pukul 19.00.
Kanit Identifikasi Polresta Tangerang Aipda Ardiansyah mengatakan, timnya menemukan banyak sidik jari di tempat kejadian yang bercampur antara penjual, pembeli, dan pelaku di toko emas ini.
"Kita harus ambil sidik jari beberapa, karena di situ banyak, banyak yang ditinggalkan, kita belum tahu apakah itu pelaku atau bukan," ujar Ardiansyah.
Polisi mengumpulkan sidik jari di tempat yang diduga disentuh langsung oleh dua perampok.
Dari CCTV di lokasi kejadian, polisi juga sudah mulai mengidentifikasi ciri-ciri pelaku. Di antaranya mengenakan masker dan topi.
Pelaku juga diketahui kabur menggunakan Avanza putih.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Fakta-Fakta Perampokan Toko Emas di Balaraja, Membawa Senpi dan Sempat Ditimpuki Warga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.