Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai Hari Ini, Program Pangan Murah Digelar di Rusun dan RPTRA

Kompas.com - 17/06/2019, 16:14 WIB
Vitorio Mantalean,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

AKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI kembali menyelenggarakan program pangan murah di sejumlah rusun dan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di lima wilayah kota administrasi DKI Jakarta.

"Silakan warga boleh mengambil pangan murah di titik terdekat, bawa kartu yang diperlukan. Selama memiliki kartu pasti akan kami layani," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, Darjamuni kepada Kompas.com, Senin (17/6/2019) siang.

Dikutip dari laman Instagram @dkijakarta, program pangan murah ini dapat diikuti warga Jakarta yang memiliki KJP Plus, Kartu Pekerja, dan Kartu Lansia Jakarta.

Baca juga: RPTRA Keuangan Bendungan Hilir Sediakan 800 Paket Pangan Murah Setiap Bulan

Petugas PPSU, PHL, dan PJLP setara UMP, serta penghuni rusun juga dapat turut serta membeli paket pangan murah tersebut. 

Syaratnya, warga mesti membawa kartu bagi pemegang KJP Plus, Kartu Pekerja, dan Kartu Lansia Jakarta.

Bagi PPSU, PHL, dan PJLP setara UMP, wajib membawa kartu ATM Bank DKI dan tidak termasuk dalam daftar hitam atau blacklist.

Baca juga: Pangan Murah Rp 126.000, Bisa Dapat Apa Saja?

Sementara itu, penghuni rusun Pemda wajib membawa kartu identitas yang di dalamnya terdapat saldo dari Bank DKI.

Darjamuni mengatakan, program ini bakal diselenggarakan selama sepuluh hari, terhitung sejak Senin (17/6/2019) sampai Kamis (27/6/2019), kecuali Minggu (23/6/2019).

Beberapa pangan yang bisa didapatkan dengan harga miring yakni beras Rp 30.000 per lima kg, daging sapi Rp 35.000 per kg, daging ayam Rp 8.000 per ekor, ikan kembung Rp 13.000 per kg, telur ayam Rp 10.000 per tray, dan susu UHT Rp 30.000 per 24 pak dengan ukuran 200 ml.

Baca juga: Ini Lokasi Penjualan Pangan Murah di RPTRA Jakarta Besok

Namun, khusus untuk menebus susu UHT, warga wajib menunjukkan KJP Plus.

"Kalau susu kita khususkan untuk pemegang KJP Plus, kalau yang lainnya bebas. Yang selain KJP dapatnya bisa satu paket semua minus susu, karena sasaran pak gubernur adalah pelajar," ujar Darjamuni. 

Ia mengatakan, program pangan murah diadakan tiap bulan untuk mempermudah masyarakat mengakses pangan bergizi dengan harga terjangkau.

Baca juga: Gerai Kewirausahaan Dibuka di Marunda, Warga Bisa Beli Pangan Murah

Selain di rusun dan RPTRA, program ini hanya dapat diakses di pasar dan sejumlah gerai.

"Sampai akhir tahun ini (programnya) bulan November. Kita setiap hari, warga bisa ambil di gerai dan pasar. Kalau di rusun dan RPTRA memang sebulan sekali," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com