Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Macet Jakarta Turun 8 Persen, Ini 5 Alasannya

Kompas.com - 17/06/2019, 19:23 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Lembaga pemantau kemacetan dari Belanda, Tomtom, menyebut bahwa  kemacetan Jakarta turun 8 persen pada 2018 dibanding tahun sebelumnya.

Pada 2017, Jakarta menempati posisi keempat sebagai kota termacet di seluruh dunia. Namun, pada 2018 peringkat itu turun menjadi peringkat ke-7. Angka penurunan ini menjadi yang tertinggi dibanding dengan kota-kota yang lain.

Hasil ini diperoleh berdasarkan survei lembaga tersebut terhadap kota-kota di seluruh dunia.

Lalu apa yang membuat kemacetan di Jakarta sedikit banyak teratasi?

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko memberikan jawabannya.

Sigit menyebut terdapat sejumlah kebijakan terkait transportasi dan sarana prasarana lalu lintas yang efektif menurunkan kemacetan di Ibu kota.

1. Underpass dan flyover

Perlintasan sebidang di sekitar Stasiun Tebet yang masih aktif dilalui kendaraan. Padahal, di lokasi yang sama sudah terdapat sebuah jalan layang atau flyover. PT KAI Commuter Jabodetabek menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menutup perlintasan-perlintasan tersebut.Kompas.com/Alsadad Rudi Perlintasan sebidang di sekitar Stasiun Tebet yang masih aktif dilalui kendaraan. Padahal, di lokasi yang sama sudah terdapat sebuah jalan layang atau flyover. PT KAI Commuter Jabodetabek menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menutup perlintasan-perlintasan tersebut.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun perlintasan tak sebidang untuk menghindarkan kemacetan yang kerap terjadi ketika kereta api akan melintas dan palang pintu ditutup.

Salah satu contoh perlintasan tak sebidang yang dibangun adalah di daerah Senen dan Lenteng Agung. Perlintasan ini bisa berupa jalan layang (flyover) atau jalan bawah tanah (underpass).

"Seperti beroperasinya beberapa underpass dan flyover yang dibangun, penutupan perlintasan sebidang kereta api," kata Sigit ketika dikonfirmasi, Senin (17/6/2019).

Baca juga: Empat Flyover di Perlintasan Sebidang Beroperasi Saat Mudik 2017

2. Ganjil-Genap

Sejumlah kendaraan melaju di Gerbang Tol Cibubur 2 Tol Jagorawi, Jakarta, Senin (16/4/2018). Uji coba yang dilakukan setiap hari Senin-Jumat kecuali hari libur nasional tersebut dimulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB diharapkan dapat mengurai kemacetan.MAULANA MAHARDHIKA Sejumlah kendaraan melaju di Gerbang Tol Cibubur 2 Tol Jagorawi, Jakarta, Senin (16/4/2018). Uji coba yang dilakukan setiap hari Senin-Jumat kecuali hari libur nasional tersebut dimulai pukul 06.00 hingga 09.00 WIB diharapkan dapat mengurai kemacetan.

Selanjutnya adalah pemberlakuan program ganjil-genap di sejumlah jalan setiap Senin-Jumat saat jam-jam padat, seperti jam berangkat kerja dan pulang kerja.

Beberapa ruas jalan yang diberlakukan program ini misalnya Jalan Medan Merdeka Barat. Jalan MH Thamrin, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan Gatot Subroto.

Program ini juga diterapkan saat perhelatan akbar Asian Games 2018 lalu, sehingga banyak memecah kepadatan lalu lintas di Jakarta.

3. Dihilangkannya jalur cepat

Sejak 2017, sejumlah jalur cepat di beberapa jalan Ibu kota ditiadakan. Misalnya yang ada di Jalan Jenderal Sudirman-Jalan MH Thamrin, Jalan Rasuna Said, dan Jalan Pramuka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com