Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isak Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Korban Kecelakaan di Tol Cipali Tiba di Rumah Duka

Kompas.com - 17/06/2019, 19:46 WIB
Dean Pahrevi,
Dian Maharani

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Isak tangis keluarga pecah saat dua jenazah Heruman (59) dan Reza (22) korban kecelakaan maut KM 150 ruas Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) tiba di rumah duka, Perumahan Taman Wisma Asri, Bekasi Utara, Kota Bekasi Senin (17/6/2019).

Pantauan Kompas.com jenazah tiba pukul 17.15 di rumah duka. Rumah dipenuhi pihak keluarga dan kerabat korban yang datang melayat.

Tangis haru keluarga dan kerabat mengiringi kedua jenazah korban saat dibaringkan di keranda.

Doa untuk kedua jenazah juga dilantunkan oleh keluarga, kerabat, dan para tetangga.

Baca juga: Warga Bekasi dan Tegal, Mayoritas Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Cipali

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto bersama jajaran Pemerintah Kota Bekasi juga hadir melayat.

"Kita doakan semoga beliau (dua jenazah) dimaafkan segala kesalahannya. Kemudian ditempatkan di tempat yang mulia, semua amal perbuatannya diterima, dan keluarga yang ditinggalkan juga dapat memiliki kekuatan dalam rangka melanjutkan kehidupannya," kata Tri dalam sambutannya di rumah duka, Senin.

Dalam hal ini, Pemerintah Kota Bekasi juga memberi bantuan kepada keluarga korban sebesar Rp 20 juta. Tri memastikan bantuan itu akan cepat tersalurkan kepada pihak keluarga.

Baca juga: Korban Kecelakaan Tol Cipali dari Mobil Xpander Baru Pulang Liburan

"Jadi Pemerintah Kota Bekasi karena kita memiliki kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, jadi beliau korban di-cover apabila meninggal akan ada bantuan santunan sebesar Rp 20 juta," ujar Tri.

Adapun Heruman dan Reza merupakan bapak dan anak yang tewas bersama empat korban lainnya di dalam mobil Xpander yang ditabrak bus Safari di ruas tol Cipali.

Mereka hendak dalam perjalanan pulang ke rumah usai menghabisi liburan di kawasan wisata Dieng, Jawa Tengah.

Sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di kilometer 150 ruas tol Cikopo-Palimanan (Cipali) menewaskan 12 orang dan melukai 45 orang, Senin dini hari yang disebabkan sopir bus mengantuk.

Kecelakaan melibatkan empat unit kendaraan, antara lain bus Safari (sebelumnya disebutkan Bus Safari Dharma Raya) dengan nomor polisi H 1469 CB, Mitsubishi Xpander nomor polisi B 8137 PI, Toyota Innova bernomor polisi B 168 DIL, dan truk Mitsubishi dengan nomor polisi R 1436 ZA.

Kejadian bermula dari bus Safari datang dari arah Jakarta menuju ke Cirebon. Setibanya di kilometer 150, pengemudi bus diduga mengantuk sehingga kendaraannya masuk median dan menyeberang ke jalur lawan arah Jawa Tengah menuju Jakarta dan menabrak tiga mobil lainnya.

Adapun 12 korban tewas antara lain 6 orang penumpang mobil Xpander, 3 orang dari mobil Innova, dan 2 penumpang Bus Safari.

Sementara itu, 45 orang mengalami luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com