Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akan Dihuni Agustus, Begini Kondisi Rusunawa KS Tubun

Kompas.com - 25/06/2019, 18:00 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) KS Tubun di Jalan KS Tubun Raya, Palmerah, Jakarta Barat akan mulai dihuni pada Agustus 2019. Bangunan rusunawa itu telah rampung dibangun pada April 2017. Bangunan itu dicat dengan warna dasar abu-abu dan dihiasi warna oranye, hijau, dan peach.

Di depan bagunan terdapat tulisan Rusunawa KS Tubun. Di jalan masuk rusun ini terdapat ornamen berukuran besar bergambar ondel-ondel dengan cat warna oranye.

Rusunawa KS Tubun memiliki tiga tower yang masing-masing terdiri dari 16 lantai.

Baca juga: 5 Informasi soal Rusunawa KS Tubun yang Siap Dihuni Agustus

Lantai satu berisi kantor pengelola, ruang taman belajar pendidikan anak usia dini (PAUD), ruang kesehatan, perpustakaan, aula, dan bank yang masih kosong.

Di lantai dua dan tiga ada kios atau ruang usaha dengan ukuran 3 x 5 meter yang berderet dengan total 113 ruang.

Bagian dalam ruangan dicat dengan warna putih.

Saat Kompas.com berjalan mengelilingi rusun itu Selasa (25/6/2019) suasananya masih sangat sepi dan hanya ada beberapa petugas kebersihan serta keamanan.

Blok ruang usaha juga masih tertutup rolling door.

Ruang-ruang usaha itu nanti hanya bisa disewa oleh penghuni rusun.

"Hanya bisa disewa penghuni rusun, enggak bisa dari orang luar," kata salah satu petugas keamanan Abdillah.

Kios atau ruang usaha untuk para penghuni Rusunawa KS Tubun terdapat di lantai bawah rusunawa itu. Foto diambil Selasa (25/6/2019)KOMPAS.com/Ryana Aryadita Kios atau ruang usaha untuk para penghuni Rusunawa KS Tubun terdapat di lantai bawah rusunawa itu. Foto diambil Selasa (25/6/2019)

Ruang hunian 

Ruang hunian dimulai dari lantai empat hingga 16. Untuk mengakses setiap lantainya, terdapat dua lift dan ada satu lift barang.

Tiga petugas kebersihan sesekali mondar mandir membawa peralatan kebersihan. 

Baca juga: Rusunawa KS Tubun Diperuntukkan bagi Warga Berpenghasilan Rp 4 Juta-7 Juta

Ruang hunian memiliki ukuran sekitar 6 x 6 meter atau tipe 36. Per unit terdiri dari dua kamar tidur, satu ruang tamu, dapur, kamar mandi, dan teras kecil untuk jemuran. Totalnya ada 524 unit hunian.

Area hunian sangat bersih dan dijaga dengan baik. Penerangan dan fasilitas air pun sudah sepenuhnya menyala.

Abdillah mengatakan, rusun ini selalu dijaga selama 24 jam oleh 20 petugas keamanan. Mereka dibagi dalam 3 shift.

"Satu shift itu ada lima orang, kami selalu keliling. Begitu juga petugas kebersihan selalu standby," kata Abdillah.

Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) DKI Jakarta saat ini tengah menunggu jadwal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk meresmikan rusunawa tersebut.

"Paling lambat rencananya memang di bulan Agustus," kata Kepala Bidang Pembinaan, Penertiban, dan Peran Serta Masyarakat Disperkim DKI Jakarta Meli Budiastuti, Senin kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com