3. Lokasi kebakaran dijarah
Linawati mengatakan, kebakaran itu membuatnya rugi lebih dari Rp 500 juta. Kerugian tidak hanya sebagai dampak langsung dari kebakaran tetapi juga akibat penjarahan barang-barang di warungnya yang terjadi saat kebakaran tersebut.
Ia bercerita, saat toko sembakonya terbakar, sejumlah orang tidak dikenal memanfaatkan situasi itu untuk menjarah tokonya.
“Pas anak saya ke sini sekitar pukul 05.00 WIB, pintu gudang udah kebuka. Barang dagangan saya dijarah sama mereka, ada bumbu masak, terus barang sembako, kacang-kacang di dalam karung, minuman-minuman kemasan yang dikarung-karungin di belakang diambilin semua," kata Linawati.
Hanya beberapa barang yang tersisa yang dapat ia selamatkan.
Menurut dia, saat kebakaran terjadi, toko sembakonya sudah dipenuhi orang.
“Wah udah enggak keliatan lagi siapa yang jarah, pokoknya di depan udah penuh banget pas anak saya ke sini (toko),” ujar Linawati.
Puing-puing bekas kebakaran juga menjadi injaran para pemulung. Mereka tampak bersemangat mengais puing-puing bekas kebakaran tersebut.
Salah satunya Wardi (40). Dia menggunakan magnet sebagai alat untuk mencari paku dan besi.
Ia mengatakan, paku-paku tersebut akan dijual seharga Rp 2.000 per kilogram.
"Ini bisa dijual Rp 2.000 per kilogramnya, semoga aja banyak dapatnya jadi makin mahal juga kalau dijual," ujar Wardi.
Salma, pemulung lainnya mengatakan, barang-barang sisa kebakaran itu akan dijual ke tukang loak. Uang hasil penjualan besi dan paku itu ia gunakan untuk memenuhi kehidupannya sehari-hari.
“Biasanya sih dapat Rp 100.000-an kalau dari penjualan barang-barang puing kebakaran, lumayan buat nambahin buat makan," ujar Salma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.