JAKARTA, KOMPAS.com - Ditlantas Polda Metro Jaya mulai menerapkan tilang elektronik atau E-TLE (electronic-traffic law enforcement) yang dilengkapi beberapa fitur tambahan sejak kemarin (1/7/2019).
Apakah keunggulan penerapan ETLE dengan fitur tambahan tersebut?
Mampu mengidentifikasi pengendara yang menggunakan ponsel
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya, AKBP Muhammad Nasir mengatakanm kamera ETLE terbaru dapat mendeteksi apa yang dilakukan pengemudi dalam mobil diantaranya penggunaan telepon genggam saat mengemudi dan pemakaian sabuk pengaman.
Sementara itu, penerapan ETLE sebelumnya hanya dilengkapi fitur pelanggaran rambu, marka jalan, dan traffic light.
"Yang baru fitur tambahannya adalah pemakaian safety belt (sabuk pengaman), penggunaan telepon genggam oleh pengemudi, nomor plat ganjil genap, dan batas kecepatan pengemudi," kata Nasir kepada Kompas.com, Senin.
Baca juga: Hari Pertama ETLE Fitur Terbaru, Pelanggaran Ganjil Genap Paling Banyak
Kamera ETLE dengan fitur terbaru tersebut ditempatkan di 10 titik di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin.
Berikut titik-titik penempatan kamera ETLE fitur terbaru :
1. Jembatan penyeberangan orang (JPO) MRT Bundaran Senayan
2. JPO MRT Polda Semanggi
3. JPO depan Kementerian Pariwisata
4. Jembatan penyeberangan MRT dekat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
5. Flyover Jalan Layang Non Tol Sudirman ke Thamrin
6. Flyover Jalan Layang Non Tol Thamrin ke Sudirman
7. Simpang bundaran Patung Kuda
8. Simpang TL Sarinah Bawaslu
9. Simpang TL Sarinah Starbucks
10. JPO Plaza Gajah Mada
Surat konfirmasi ETLE dilengkapi kode barcode
Dikonfirmasi terpisah, Kasie STNK Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Arif Fazlurrahman mengatakan surat konfirmasi pelanggaran ETLE terbaru telah dilengkapi kode barcode.
Fitur tambahan kode barcode tersebut bertujuan untuk memudahkan para pelanggar mengetahui jenis pelanggaran dan waktu pelanggaran.
"Kalau (kode barcode) di scan, pelanggar akan masuk ke website (ETLE). Lalu, akan tertulis informasi lebih detail tentang jenis pelanggaran, ada video juga untuk mengetahui dia melanggar dimana," kata Arif.
Baca juga: Awas! 12 Kamera ETLE Dipasang di 10 Titik
Arif menjelaskan, surat konfirmasi akan dikirimkan ke alamat pengemudi yang melanggar lalu lintas selambat-lambatnya tiga hari setelah pelanggaran dilakukan.
Selanjutnya, pelanggar diberikan waktu 14 hari untuk melakukan pembayaran denda melalui BRI Virtual Account.
Bertujuan ubah prilaku berlalu lintas
Arif mengungkapkan, penambahan fitur terbaru pada kamera ETLE diharapkan dapat merubah prilaku berlalu lintas masyarakat Jakarta.
Sebagian masyarakat Jakarta masih memiliki pendapat jika polisi adalah aparat negara yang suka menilang para pengendara kendaraan bermotor. Sehingga mereka hanya tertib berlalu lintas ketika diawasi oleh petugas kepolisian.
Baca juga: Mengintip Cara Kerja ETLE, Kamera yang Bisa Menangkap Gambar Kendaraan Pelanggar Lalu Lintas
"Kita mendapat image sebagai tukang tilang. Kita berharap (penerapan ETLE) bisa meningkatkan kesadaran masyarakat untuk tertib berlalu lintas, itu perubahan budaya dan prilaku masyarakat," kata Arif.
Selanjutnya, polisi akan mengevaluasi kebijakan pengurangan jumlah personel polisi yang bertugas mengatur arus lalu lintas di jalan.
"Sementara belum ada (pengurangan junlah personel polisi). Nanti kita evaluasi. Keberadaan anggota di lapangan harapannya tidak lagi fokus untuk melakukan penindakan, tapi hanya untuk melakukan penjagaan dan pengaturan lalu lintas," ungkap Arif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.