Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampah hingga Bau Tak Sedap Jadi Persoalan Kali Tegal Amba Jakarta Timur

Kompas.com - 08/07/2019, 15:09 WIB
Dean Pahrevi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi Kali Tegal Amba, Jakarta Timur tampak memprihatinkan. Berbagai macam sampah dan bau tak sedap menjadi problemnya.

Pantauan Kompas.com pada Senin (8/7/2019), pukul 13.30 WIB, kali terlihat dipenuhi sampah plastik, kemasan makanan, minuman, dan lainnya. Warna air kali juga berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Adapun Kali Tegal Amba tersebut melintasi tiga kelurahan, yakni Kelurahan Pondok Bambu, Duren Sawit, dan Klender. Aliran kali ini terputus di Jalan Amal, Kelurahan Pondok Bambu.

Baca juga: Residu Pengolahan Sampah ITF Sunter Dapat Dijadikan Campuran Aspal

Ayu, warga sekitar kali mengatakan, dirinya sangat terganggu dengan kondisi kali yang penuh sampah. Sebab, Kali Tegal Amba mengeluarkan bau yang mengganggu penciuman.

"Gara-gara kalinya banyak sampah jadi banyak nyamuk kalau malam. Sudah gitu bau kalinya," kata Ayu di lokasi, Senin.

Dia menambahkan, biasanya petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur satu minggu sekali membersihkan kali tersebut. Namun, sudah beberapa bulan ini kali tersebut belum dibersihkan lagi.

"Biasanya ada yang bersihin. Cuma enggak tahu ini belum ada yang bersihin lagi, sudah berapa bulan gitu," ujar Ayu.

Hal senada dikatakan Supriadi. Dia berharap ada tindak lanjut dari petugas kebersihan untuk membersihkan kali itu agar lebih bersih.

Baca juga: Kemarau Buat Air di Kanal Banjir Barat Menyusut, Sampah-sampah Pun Terlihat

"Ya kalau bisa dibersihin kalinya diangkut sampahnya. Sama kalau ada yang buang sampah ke situ ditindak tegas gitu," ujar Supriadi.

Sementara itu, Petugas UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur Efron mengatakan, pihaknya sudah membersihkan kali tersebut pada Sabtu (6/7/2019) lalu. Namun, berdasarkan pantauannya, sampah kembali menumpuk di kali.

"Baru kemarin kami kerja bakti di sana dan akan kami lakukan kerja bakti lagi. Kemarin itu sudah sempat bersih. Sebenarnya itu program mingguan-bulanan, pasti kerja bakti di sana, tapi gitu lagi kondisinya," ujar Efron.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com